No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Mengedukasi Pengurangan Sampah dari Ajang Seni

Hasanuddin by Hasanuddin
Minggu 30 Juni 2024
in Derap Nusantara
0
Mengedukasi Pengurangan Sampah dari Ajang Seni

Pengunjung Pesta Kesenian Bali saat membuang sampah di tempat sampah sekitar di Denpasar, Jumat (28/6/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Pemandangan Taman Werdhi Budaya Provinsi Bali agak berbeda dari biasanya. Pesta Kesenian Bali yang digelar di tempat ini  diselimuti cuaca cerah, tanpa keluh kesah perihal sampah.

Para penari silih berganti membawakan berbagai tarian di panggung pada pesta seni  yang berlangsung 15 Juni-13 Juli ini.  Mereka fokus menghibur pengunjung yang mencapai ribuan setiap hari.

Kegiatan yang biasa dibarengi dengan sampah berserakan di setiap sudut arena acara, tidak dengan tahun ini. Setidaknya 100 relawan pengelola sampah berhasil mengubah kebiasaan itu. Pesta seni bertabur karya, bukan lagi hamburan kemasan sisa, sampah.

Memasuki Taman Werdhi Budaya dari sisi timur,  baru melangkah 20 meter maka akan ketemu tempat sampah pertama di sisi kanan. Dua tempat sampah berjejer terbuka lebar seperti siap melahap apapun yang masuk ke mulutnya.

Komunitas Merah Putih Hijau (MPH) bersama Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH), Plastik Detox, tim kebersihan UPTD Taman Budaya, dan relawan umum, merancang tempat sampah dengan bentuk berbeda dilengkapi penanda.

Setidaknya ada 40 titik tempat sampah yang tersebar di komplek bangunan lokasi pertunjukan seluas 5 hektare itu. Dengan jarak antar-tempat sampah sekitar 10 meter,  sehingga masyarakat pengunjung  tidak kesulitan lagi mencari tempat membuang sampah terdekat.

Tertulis jelas jenis-jenis sampah yang diterima tiap tong, seperti sampah organik dan anorganik. Bahkan, di sudut-sudut yang paling padat disediakan tambahan tempat khusus untuk botol plastik.

Di tengah pergelaran Pesta Kesenian Bali,  beberapa menit sekali panitia melalui pengeras suara akan menjelaskan penggunaan tempat sampah tersebut.

Edukasi melalui ajang seni seperti ini  menjadi salah satu langkah penting guna menekan sampah yang bercampur.  Buktinya, dalam sehari relawan kebersihan berhasil mengurangi lebih dari 12 kilogram sampah yang terdiri dari sampah anorganik botol plastik, gelas, dan kemasan makanan.

Baca Juga :  Keberanian Dokter Sri Melayani Warga di Pedalaman Papua

Meskipun sampah tak sepenuhnya bisa hilang, tapi masyarakat yang mulai sadar atas kebersihan telah membantu pemerintah dalam mengurangi sampah yang hendak dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Suwung.

Sekitar 90 kilogram sampah tiap sepekan yang berhasil ditekan, kemudian dibawa ke bank sampah Desa Sumerta Klod, Denpasar, untuk diolah, dan akhirnya sampah menjadi komoditas yang berguna. 

“Jelas terbantu oleh (kesadaran) masyarakat. Target kami mengurangi sampah yang pergi ke TPA,” kata Jesica Andrea yang merupakan salah satu relawan pengelola sampah.

Senyum bahagia tidak hanya muncul dari relawan, namun juga petugas kebersihan UPTD Taman Budaya. Setidaknya tiga anggota kebersihan yang bertugas membersihkan halaman, toilet, dan ruang tata rias, mengaku terbantu dengan kesadaran pengunjung yang sudah memasukkan sampah mereka ke tong meski belum sesuai petunjuk.

Selain itu, sebagian dari ribuan seniman juga mulai mengumpulkan sampah mereka di balik layar dan akhirnya membawa kembali sampah masing-masing.

Tri Hita Karana

Kesadaran manusia Bali atas pengelolaan sampahnya masing-masing menunjukkan penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari, Tri Hita Karana adalah  ajaran dalam agama Hindu yang selalu menitikberatkan bagaimana antara sesama bisa hidup berdampingan, saling bertegur sapa satu dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi dan penuh rasa damai.

Dalam Tri Hita Karana juga dikenal palemahan yakni ajaran tentang hubungan manusia dengan alam lingkungannya. Contoh penerapan palemahan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mengeksploitasi isi alam, serta menjaga kelestariaannya.

Pada Pesta Kesenian Bali XLVI tahun 2024 ini mengusung tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama yang berarti harkat martabat manusia unggul.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini melibatkan 13 ribu lebih seniman. Jika berkaca dari dua tahun terakhir maka biasanya lebih dari 1 juta orang terdata sebagai pengunjung dalam sebulan.

Baca Juga :  Infografik: Layanan Kesehatan di Daerah Perbatasan

Dengan banyaknya orang berkumpul, maka pengelolaan sampah yang baik menjadi salah satu target yang ingin diraih pemerintah daerah agar tidak sampai menimbulkan protes pengunjung.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali,  I Gede Arya Sugiartha menjelaskan bahwa pengelolaan sampah sudah dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Oleh karena itu, pesta rakyat yang adiluhung ini kemudian menjadi wadah implementasi dan edukasi masyarakat, dengan mendorong seniman dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menandatangani pakta integritas bahwa mereka siap mengelola sampahnya sendiri.

Pemprov Bali menerjunkan tim yang memantau agar tidak ada lagi pengunjung yang meninggalkan sampah, didukung dengan penyediaan tempat sampah dan tenaga yang berjaga ketika tempat sampah mulai penuh.

Tantangan

Untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan dari Pesta Kesenian Bali bukan hal yang mudah.  Pada pekan pertama, relawan kebersihan dan petugas dari pemerintah daerah kewalahan.

Relawan membagi jadwal 16-30 orang dalam sehari yang bertugas menyisir tempat sampah demi tempat sampah. Jumlah tenaga yang terbatas itu selain harus mengedukasi soal pemilihan sampah juga harus berhadapan dengan kurangnya pemahaman masyarakat soal penempatan sampah. Tim harus memilah kembali atau mau tidak mau sampah bernilai jual hanyut bersama di truk sampah yang hilirnya di TPA.

Relawan kebersihan mengakui bahwa kesadaran akan menjaga lingkungan belum sepenuhnya dipahami seniman, pelaku UMKM, dan pengunjung. Namun ini adalah titik awal. Pesta seni yang dicintai puluhan tahun akhirnya menjadi babak baru dalam upaya mengurangi sampah yang masuk TPA.

Implementasi dari tema harkat martabat manusia unggul sangat terasa. Manusia bermartabat adalah manusia yang memahami tindakannya terhadap lingkungan.(Antara)

Tags: Derap Nusantara
Previous Post

Manfaat Pajak Untuk Pendidikan di Indonesia

Next Post

Telkom Bantu Startup Ikut Berkontribusi Kembangkan IKN

Related Posts

Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya
Derap Nusantara

Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya

Jumat 20 Desember 2024
Mentan Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan
Derap Nusantara

Mentan Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan

Kamis 19 Desember 2024
Infografik: Diskon Tarif Listrik Awal 2025
Derap Nusantara

Infografik: Diskon Tarif Listrik Awal 2025

Rabu 18 Desember 2024
Pusat dan Daerah Mesti Sinkron untuk Swasembada Pangan
Derap Nusantara

Pusat dan Daerah Mesti Sinkron untuk Swasembada Pangan

Rabu 18 Desember 2024
Stop Boros Pangan
Derap Nusantara

Stop Boros Pangan

Selasa 17 Desember 2024
Kelapa Sawit Pilar Utama Energi Terbarukan
Derap Nusantara

Kelapa Sawit Pilar Utama Energi Terbarukan

Senin 16 Desember 2024
Next Post
Telkom Bantu Startup Ikut Berkontribusi Kembangkan IKN

Telkom Bantu Startup Ikut Berkontribusi Kembangkan IKN

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Sekelompok Orang Serang Kantor Satpol PP Kota Gorontalo

    Sekelompok Orang Serang Kantor Satpol PP Kota Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Naik Kuda, Kapolresta Gorontalo Kota Cetak Sejarah di HUT ke-79 Bhayangkara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswi MAN 1 Kota Gorontalo Lolos Paskibraka Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Abdul Gias Tomayahu, Putra Gorontalo Raih Sederet Prestasi Nasional, Buktikan Semangat Lewat Tulisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Tebas Lengan Suami Usai Pergoki Karaokean dengan LC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.