GOPOS.ID, KWANDANG – Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) telah dilaksanakan pada Rabu kemarin,(26/4/2023). Meski demikian, masih ada beberapa rangkaian kegiatan lainnya dalam merayakan hari bersejarah tersebut.
Banyak mungkin bertanya kenapa momentum HUT ke-16 Kabupaten Gorontalo Utara kali ini, mengangkat tema ‘Berjuang Tumbuh dan Maju’? Tema tersebut diambil karena dilihat dari histori (sejarah), perjuangan panjang selama 40 tahun hingga terbentuknya suatu kabupaten sendiri.
Sebagai orang yang memiliki andil dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara, Thariq Modanggu berharap nilai perjuangan harus dihidupkan kembali. Terutama nilai-nilai patriotisme, heroisme dan pengorbanan. Sehingga tema ‘Berjuang Tumbuh dan Maju’ selalu ada dalam semangat aparatur dan masyarakat.
Sebab perjuangan Kabupaten Gorontalo Utara bukan hanya sekedar menjadi sebuah Daerah Otonomi Baru (ODB). Akan tetapi lebih pada semangat juang kelanjutanya dalam menumbuhkan ekonomi, semangat cinta daerah lebih baik lagi. Sehingga tiga kata dalam tema di HUT ke-16 Kabupaten Gorontalo Utara, tidak bisa dipisahkan.
“Kata ‘Berjuang’ yang mendahului, sementara ‘Tumbuh dan Maju’ menjadi penegasan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Semua membutuhkan perjuangan dan tentu memerlukan pengorbanan bagi kita semua, baik aparatur maupun masyarakat,” urai Thariq.
Bupati Gorontalo Utara ini menceritakan awalnya Kabupaten Gorontalo Utara hanya memiliki 5 kecamatan. Seiring berjalannya waktu, kini sudah menjadi 11 kecamatan dengan 123 desa yang diikuti jumlah penduduk mencapai kurang lebih 128 ribuan jiwa.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja, sebelumnya hanya bernilai sekitar 2 miliar, kini naik di angka 30nmiliar. Hal ini menandakan bahwa daerah yang berada di unjung utara, di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan dari sisi PAD.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) juga bisa terlihat bukti bahwa Kabupaten Gorontalo Utara telah tumbuh dengan berhasil memangkas tingkat angka kemiskinan sebesar hampir 16 persen dalam kurun waktu 2007 sampai dengan 2022.
Pencapaian itu membawa Kabupaten Gorontalo Utara tertinggi saat ini, se-Provinsi Gorontalo mampu penurunan angka kemiskinan, di bandingkan dengan daerah lainnya.
Untuk peningkatan IPM sampai sendiri mencapai pada angka 66,01 di tahun 2022 dengan penurunan jumlah penduduk miskin terbesar ke-3 setelah Kabupaten Bone Bolango yakni sebesar 9.82 ribu jiwa dalam kurun waktu 15 tahun (2007-2022) serta angka harapan hidup yang semakin meningkat lebih baik.
Memang pada awalnya Kabupaten Gorontalo Utara tidak masuk dalam kategori daerah inovatif dan tentu itu menjadi perhatian tantangan bagi pemerintah setempat.
“Alhamdulillah kita di tahun 2022 sudah masuk dalam kategori daerah inovatif dengan capaian 41,46 persen. Posisi ini lebih diatas dari Kabupaten Pohuwato, padahal kita merupakan daerah terbungsu di Provinsi Gorontalo,” jelasnya. (Isno/gopos)