Penggunaan masker tidak hanya sekadar menggugurkan ketentuan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Masker dinilai merupakan salah satu satu langkah efektif dalam meminimalisir sekaligus mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Namun seiring bergulirnya waktu, kedisiplinan warga di daerah ini unuk menggunakan masker mulai melemah.
Lalu lintas menuju pusat pertokoan Kota Gorontalo cukup ramai, Sabtu (7/7/2021) siang. Sejumlah kendaraan roda dua, becak motor (bentor), maupun mobil beriringan memadati ruas Jl. Raja Eyato maupun Jl. S. Parman yang merupakan akses menuju ke pusat pertokoan Kota Gorontalo. Aktivitas warga cukup bergeliat meski terbilang lebih sepi dibandingkan hari-hari sebelum pandemi Covid-19.
Di antara kepadatan warga yang hendak memenuhi kebutuhan hidup itu, beberapa warga tampak bertegur sapa. Senyum mengembang disertai tawa riang kala mereka berjumpa. Guratan senyum yang sampai menunjukkan deretan gigi itu bisa terlihat karena tak ada masker yang menempel di wajah mereka. Padahal mereka berada di ruang publik. Imbauan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah terpampang di sana-sana sini. Ada yang tertera di pintu masuk depan toko, di dinding dan pagar hingga di beberapa tepi jalan.
Di awal-awal pandemi, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya penggunaan masker oleh masyarakat di Gorontalo, terbilang cukup tinggi. Orang yang lalu lalang di luar rumah rata-rata menggunakan masker. Aksi bagi-bagi masker gencar dilakukan instansi Kepolisian, TNI, lembaga, kelompok/komunitas dan pribadi. Setali tiga uang, sejumlah warga memanfaatkan momentum tersebut dengan menjual masker di tepi jalan.
Situasi tersebut mulai berubah seiring perjalanan waktu. Awalnya satu dua warga yang terlihat mulai abai alias tak memakai masker. Fenomena itu terus berlanjut. Bahkan hampir di sudut jalan di Kota Gorontalo, dapat dengan mudah dijumpai warga yang tak lagi menggunakan masker.
“Susah bernapas kalau pakai masker,” celetuk Udin salah seorang warga.
“Tapi torang (kami, red) ada sedia masker. Nanti kalau mau masuk toko atau ke tempat yang wajib pakai masker, torang pakai,” timpalnya.
Melemahnya kesadaran warga untuk menggunakan masker dijumpai pula dalam pelaksanaan operasi penertiban Prokes tim gabungan Polda Gorontalo, TNI, serta Satpol PP Gorontalo, Senin (12/7/2021). Operasi yang digelar di depan Mapolda Gorontalo itu masih menemukan warga yang tak menggunakan masker. Uniknya beberapa warga yang terjaring tak pakai masker beralasan baru menyadari pentingnya masker saat terkena razia.
“Maaf Pak saya buru-buru, sehingga tak sempat memakai masker,” ujar warga yang terjaring razia memberi alasan.
Baca juga: Rusli Minta Aktivis Tidak Berkomentar Memprovokasi Soal PPKM
Perwira yang memimpin operasi, AKP Andi Asli, S.H, menjelaskan operasi pendisiplinan protokol kesehatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian TNI-Polri dan aparat pemerintah dalam mencegah masyarakat dari penularan wabah Covid-19. Ia mengakui bila dalam operasi ini masih ada warga yang mengabaikan protokol kesehatan. Yaitu tidak menggunakan atau tak pakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Kepada warga yang tidak menggunakan masker, masih kami berikan teguran lisan dan juga teguran tertulis. Selain itu kami juga memberikan masker secara gratis,” terang AKP Andi Asli.
Terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Tri Cahyono, S.I.K, menerangkan kegiatan razia masker dan imbauan protokol kesehatan akan terus dilakukan hingga tingkat Polres dan Polsek jajaran. Penekanannya adalah kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak saat beraktivitas serta sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” ujar Wahyu Tri Cahyono.
Sementara itu Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, tak henti-hentinya menyeru kepada warga di Kota Gorontalo agar senantiasa menerapkan prokes. Yaitu menggunakan masker saat di luar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Prokes ini sangat penting bagi setiap warga agar kita bisa meminimalisir serta memutus mata rantai penularan Covid-19,” ungkap Marten Taha.
Selain melakukan edukasi dan sosialisasi secara berjenjang dan berkesinambungan, Pemkot Gorontalo bersama jajaran TNI-Polri secara kontinyu melakukan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan.
“Kita tak boleh lengah, karena virus corona ini tak kasat mata. Jadi kuncinya adalah tetap disiplin menerapkan prokes,” imbau Wali Kota Gorontalo dua periode itu.(hasan/gopos)