GOPOS.ID, GORONTALO – Identitas sesosok mayat pria misterius yang ditemukan di lahan kebun di Jl. Beringin, Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo akhirnya terungkap. Pria tersebut diketahui bernama Sudirman Asnawi (61) warga Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Identitas Sudirman diketahui setelah petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Dungingi, bersama Polres Gorontalo Kota menelusuri daftar kontak handphone. Sebagaimana diketahui di lokasi penemuan mayat Sudirman, petugas turut menemukan sebuah handphone, topi, bungkus rokok serta beberapa buah anak kunci.
Setelah menghubungi beberapa daftar kontak di handhpone milik korban, petugas akhirnya terkoneksi dengan salah seorang putra Sudirman. Dari situ diketahui identitas korban. Setelah mengetahui identitas dan keluarga korban, petugas lalu mengevakuasi jasad korban.
Evakuasi dilakukan petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD). Dalam proses evakuasi turut dikawal petugas Polsek Dungingi, Babinsa, serta Polres Gorontalo Kota. Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro AP ikut berada di lokasi pasca penemuan hingga proses evakuasi dilaksanakan. Tampak pula Lurah Dungingi, Agustiyono Taha.
“Jasad korban selanjutnya akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan identifikasi,” kata Desmont Harjendro.
Baca juga: Mayat Pria Misterius yang Ditemukan di Dungingi Dievakuasi
Sebelumnya, mayat pria misterius kali pertama diketahui terbaring di tengah kebun oleh Idris Usman. Saat itu, pria yang berdomisili di Jl. Palma, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, itu sedang mengerjakan pembangunan rumah di kompleks perubahan Belle Olando, Kelurahan Tuladenggi. Awalnya pagi hari, pukul 07.00 WITA, Idrus sempat melihat Sudirman berjalan dari jl. Beringin menuju ke areal perkebunan.
Menjelang pukul 13.00 WITA, Idris melihat Sudirman dalam keadaan telentang dengan wajah tertutup topi. Idrus mengira, bila Sudirman sedang tidur. Merasa penasaran, Idris lalu mendekat. Saat itu Idris melihat kondisi Sudirman tak bergerak sama sekali.
Idris memanggil anggota Babinsa yang kebetulan lewat di area tersebut untuk mengecek Korban. Saat itu diketahui bila kondisi korban tak bernyawa lagi.
“Dari daftar kontak yang ada di handphone milik korban, kami tersambung dengan anaknya. Anaknya tak bisa datang karena syok, dan meminta Kepolisian untuk melakukan evakuasi,” ungkap Kapolsek Dungingi, IPDA Atmal Fauzi.(aldi/pras/gopos)