GOPOS.ID, GORONTALO – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Gorontalo akan terjadi musim kemarau panjang akibat dampak fenomena El Nino tahun ini.
Musim kemarau khusus di Gorontalo itu berlangsung bulan Juli dan puncaknya pada bulan September 2023. Namun kemarau ini diprediksi akan terjadi hingga bulan Januari 2024 mendatang. Musim kemarau ini diprediksi akan lebih kering jika dibandingkan dengan kemarau tiga tahun terakhir.
Sejumlah dampak kemarau patut diwaspadai oleh masyarakat Gorontalo, mulai dari kebakaran hingga bahaya kekeringan.
“Setiap kabupaten kota akan berbeda-beda dampaknya. Mohon ini menjadi perhatian kita semua termasuk bupati, wali kota,” kata Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo Ismail Pakaya dalam rapat bersama bupati wali kota, Jumat (4/8/2023).
Ismail meminta seluruh pemerintah daerah memperhatikan wilayahnya yang rawan air dan menyiapkan mobil pemadam kebakaran di segala situasi.
Ismail juga meminta agar pemerintah kabupaten kota membentuk posko penanganan kemarau panjang, salah satunya tujuannya yaitu untuk memantau ketersediaan pangan, termasuk harganya.
“Ini Kabulog hadir, kami sudah tanya ketersediaan beras, minyak goreng, gula pasir dan lain-lain itu tersedia. Tapi kita harus tetap pantau harganya,” pungkas Ismail.
Sebelumnya diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.(adm03/gopos)