GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan pentingnya peran stakeholder dalam menciptakan Kota Layak Anak.
“Sebenarnya di dalam mewujudkan kota layak anak ini dari pihak Kementerian itu sudah memberikan panduan,” ungkapnya diwawancarai awak media usai kegiatan Pembukaan Pelatihan Pengisian Indikator Penilaian KLA (Kota Layak Anak) di GrandQ Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (16/2/2023).
Kata Marten, sejumlah kriteria tersebut tentunya harus terpenuhi sesuai dengan persyaratan yang ada, agar terwujudnya Kota Layak Anak.
“Pemerintah dan masyarakat serta dunia, dan seluruh stakeholder harus punya komitmen bersama dalam rangka untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak dan pemenuhan hak serta perlindungan kepada anak,” ujarnya menerangkan.
Lanjut Wali Kota dua periode itu, dari sisi pemerintahan tentunya harus selalu berkomitmen. Baik melalui penerbitan berbagai regulasi serta keterlibatan seluruh OPD baik dari sisi penganggaran dan lain sebagainya.
“Ada 5 alasan yang menjadi perhatian kita semua terhadap anak yang memang jumlahnya dari sisi jumlah penduduk kurang lebih sepertiga dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia,” ucap Wali Kota.
Selain itu kata Marten, mereka adalah generasi yang harus dipersiapkan di masa yang akan datang karena mereka yang akan mengisi kekosongan setelah generasi yang sekarang ini.
“Mereka yang harus dipersiapkan menjadi tenaga-tenaga produktif yang mampu untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan sehingga perlu dipersiapkan dari sekarang,” jelas dia.
Terakhir, ia selaku Wali Kota Gorontalo menyampaikan pentingnya kegiatan pengisian atau penginputan data melalui sistem yang ada seperti sekarang tentunya pengisian indikator-indikator yang dibutuhkan dalam rangka kita mencapai tingkat kota layak anak.
“Kota Gorontalo Tahun 2022 Alhamdulillah sudah ditetapkan sebagai predikat kota layak karena tapi masih tingkat Pratama, dan masih ada beberapa tingkat lagi,” ucap Marten
“Oleh karena itu komitmen kami seluruh stakeholder berupaya keras bagaimana supaya anak-anak ini terlindungi terpenuhi mereka punya hak dan kita menolak kekerasan terhadap anak,” pungkas Marten. (Putra/Gopos).