GOPOS.ID, GORONTALO – Mahasiswa Semester III, Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negei Gorontalo memberikan pengenalan teknologi dalam pembelajaran dan bermain kepada anak usia dini.
Pemberian pengenalan teknologi ini dilaksanakan melalui sosialisasi di Desa Tupa, Kecamata Bulango Utara, Selasa (31/10/2023). Materi yang dibawakan berupa pengembangan teknologi perangkat bergerak atau gadget.
Dosen pengampuh mata kuliah, Nunung Suryana Jamin, S.E. M.SI mengatakan, dengan adanya gadget sangat penting bagi pengenalan pembelajaran,bukan hanya orang dewasa, namun anak-anak juga memiliki ketertarikan sendiri dengan adanya gadget.
“Dengan begitu, materi ini penting bagi pengembangan pembelajaran anak usai dini,” ujar Nunung.
Pemateri dari unsur mahasiswa, Indriyati Tuti Husain mengatakan, terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh anak untuk mengembangkan beberapa aspek perkembangan di antaranya Kognitif, Motorik Halus, Sosial Emosional dan Bahasa.
Menurutnya, dari materi yang dibahas terdapat beberapa aplikasi yang bisa dijangkau anak seperti GAME SUBWAY SURFERS, GAME TALKING TOM, serta YOUTUBE DAN TIKTOK.
“Namun pada penggunaan aplikasi ini harus tetap dalam pengawasan orang tua serta adanya batasan waktu yang diberikan orang dewasa dalam penggunaan gadget,” ujarnya.
Bagi mahasiswa, dari sosialisasi tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah diantaranya ketika membuat media harus disesuaikan dengan kebutuhan anak.
“Misalnya pada saat melakukan sosialisasi kami menampilkan sebuah contoh media animasi yang bergambar binatang buas yang di mana muncullah sebuah sangahan dari salah satu guru bernama ibu jaura bulayha yang sempat hadir pada sosialisasi itu,” kata Indriyati.
Dari sanggahan itu ada baiknya hewan-hewan yang ada didalam media animasi tersebut di jelaskan apakah tergolong ke klafikasi hewan seperti apa? Misalnya Mamalia ataupun Reptil. Juga alangkah baiknya hewan yang digunakan pada media animasi yaitu hewan-hewan yang bisa di jangkau di sekitaran lingkungan anak.
Di samping itu anak diberikan kesempatan untuk mengamati media tersebut agar anak bisa lebih bereksplorasi dengan apa yang dilihat.
“Kami mahasiswa berterimah kasih atas sangahan yang diberikan dari guru tersebut, namun disamping itu kami juga memiliki alasan mengapa kami memilih hewan yang jarang dijangkau oleh anak pada media. Alasan kami memilih hewan tersebut, karena populasi hewan sudah kurang atau sudah terancam punah di karenakan bisa mengenalkan pada anak bahwasanya di Indoensia tidak hanya ada hewan yang mereka lihat di daerah mereka masing-masing contohnya seperti di Gorontalo, pastinya mereka hanya melihat hewan seperti sapi, kambing, kucing dan hewan lainnya, jika kami mengenalkan hewan seperti singa, gajah, harimau mereka juga akan lebih banyak mengetahui hewan-hewan yang ada di Indonesia,” kata Indriyati menjelaskan.
Menurutnya, solusi yang dapat diberikan dari permasalahan tersebut dengan memperbaiki lagi media yang dibuat, dengan lebih kongkrit.
Media akan dibuat dengan cara terpisah dengan mengenal antara yang mana binatang peliharaan dan yang mana binatang buas. Karena penting untuk mengenalkan pada anak, agar anak bisa membedakan mana binatang peliharaaan dan binatang buas.
“Hal ini dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pemikiran mereka dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda,” ujarnya.
Tujuan dari dilakukannya kegiatan sosialisasi yaitu agar para orang tua dan guru bisa mengetahui mengenai penggunaan teknologi di masa sekarang. Yang di mana teknologi sudah semakin maju sehingga dapat digunakan untuk media pembelajaran.
Sementara, Sekretaris Desa, Wiwin Hasan menyampaikan apresiasi dengan diselenggarakannya sosialisasi tersebut.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa PGPAUD sangat bermanfaat bagi guru maupun orang tua.
“Karena telah berbagi sedikit ilmu tentang pengenalan teknologi pada anak usia dini,” sebutnya. (muhajir/gopos)