GOPOS.ID, KABILA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) I yang bertempat di Kantor Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Rabu (20/8/2025).
Forum diskusi ini dihadiri oleh Kepala Desa Toto Selatan, jajaran aparat desa, dosen pembimbing lapangan (DPL), serta 15 mahasiswa peserta KKN TI. Selain itu, masyarakat setempat turut hadir dan aktif menyampaikan aspirasi serta persoalan yang dihadapi di lingkungannya. Kegiatan ini menjadi langkah awal mahasiswa dalam merumuskan program kerja yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat desa.
Kepala Desa Toto Selatan, Suleman Hamzah, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran mahasiswa KKN UNG. Ia menilai kehadiran mahasiswa telah membawa semangat baru bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, mahasiswa KKN yang ada di desa ini sudah diterima dengan baik oleh warga. Komunikasi dan koordinasi dengan aparat desa juga berjalan cukup baik hingga saat ini. Kami berharap program yang akan dirancang melalui FGD ini benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan Desa Toto Selatan,”ujarnya.
Senada dengan itu, Koordinator Desa KKN Toto Selatan, Arya Patilima, menyatakan kesiapan tim mahasiswa untuk berkolaborasi dengan pemerintah desa dan warga.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat. Semoga hasil FGD ini bisa menjadi dasar untuk program kerja yang sesuai kebutuhan warga,”tuturnya.
Ditempat yang sama, Dosen Pembimbing Lapangan, Yuniarti Koniyo menekankan pentingnya pelaksanaan FGD sebagai bagian dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi media pembelajaran langsung bagi mahasiswa serta ajang menjalin sinergi antara akademisi dan masyarakat desa.
“Kami berharap aparat desa dapat memberikan bimbingan serta arahan terhadap program kerja yang akan dilaksanakan mahasiswa,”ungkapnya sembari mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga dan pemerintah desa dalam kegiatan tersebut.
Dalam sesi diskusi, warga Desa Toto Selatan menyampaikan sejumlah persoalan mendesak, di antaranya keterbatasan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) dan persoalan pengelolaan sampah yang belum optimal. Masyarakat berharap agar mahasiswa KKN dapat membantu menghadirkan solusi nyata terhadap permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil FGD, telah disepakati beberapa program prioritas, antara lain sosialisasi pembuatan filter air, pembuatan lubang biopori, penerapan teknologi rocket stove, serta edukasi terkait sanitasi sebagai bagian dari tema KKN TI 2025.
Dengan adanya FGD I ini, mahasiswa KKN TI UNG dan masyarakat Desa Toto Selatan telah memiliki kesepahaman bersama untuk menjalankan program-program yang difokuskan pada peningkatan kualitas sanitasi dan lingkungan desa. Diharapkan, inisiatif ini mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan warga. (Indra/Gopos)