GOPOS.ID, GORONTALO – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Restorasi Sungai Universitas Negeri Gorontalo (UNG) 2020 ikut mengembangkan potensi olahan makanan biluluhe di Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Olahan biluluhe atau yang dikenal barlian sebelumnya berwarna natural sesuai warna ubi. Oleh mahasiswa UNG, biluluhe dengan warna lebih bervariasi. Inovasi yang ditawarkan lainnya adalah perubahan bentuk dan metode masakan yang baru.
Metode ini diberikan kepada masyarakat Desa Hutadaa melalui pelatihan olahan biluluhe, Sabtu (8/8/2020).
Ketua Panitia, Ronal Ali mengatakan inovasi yang ditawarkan mahasiswa UNG ini mendapat respon positif dari warga sekitar.
Dari segi bentuk mahasiswa memakai wadah alumunium foil untuk mendapatkan perubahan bentuknya, segi empat, oval dan persegi panjang
Segi warna menambahkan beberapa bahan alami seperti wortel untuk mendapatkan warna kuning, dan Daun pandan sebagai warna hijau.
“Dari metode masaknya yang masyakarat tau rata-rata barlian ini hanya di kukus. Nah ternyata ada juga yang habis di kukus lalu dibakar dan digoreng,” ujar Ronal Ali kepada gopos.id.
Di samping memberikan pelatihan olahan baru biluluhe, mahasiswa UNG juga turut memberikan pelatihan tentang sistem pemasaran. Berharap dengan begitu mampu menambah nilai ekonomi masyarakat lewat makanan biluluhe.
“Kami menambahkan kemasan dan label untuk lebih menarik kemasan biluluhe. Dari penjualan yang biasanya dijual perbiji akan berubah menjadi permika. Isinya 2-5 biji sesuai ukuran mika, dan ini akan lebih menguntungkan untuk dijual,” ungkap Ronal. (muhajir/gopos)