Gopos, Tabongo Timur – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Jurusan Teknik Informatika, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menggelar sosialisasi program digitalisasi di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Selasa (30/04/2025).
Mengusung dua program utama, yakni Digitalisasi BUMDes dan Digitalisasi Data Posyandu, kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Tabongo Timur dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Turut hadir perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gorontalo melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Mathias Tangulu, perwakilan Camat Tabongo, Kepala Desa Tabongo Timur, Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua LPPM UNG, serta para undangan lainnya.
Program digitalisasi yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN ini mencakup pembuatan website e-commerce untuk mempromosikan dan menjual produk-produk unggulan BUMDes Tabongo Timur secara daring. Selain itu, dikembangkan pula sistem pencatatan data posyandu berbasis Google Sheet yang mempermudah pengelolaan data balita secara digital dan terintegrasi.
Dalam sambutannya, Mathias Tangulu mengapresiasi inisiatif mahasiswa dan mendorong keberlanjutan program tersebut oleh pemerintah desa.
“Saya harap sistem yang dibuat oleh mahasiswa ini tidak berhenti ketika mereka nanti pulang, tapi dapat dilanjutkan dan dioperasikan oleh SDM desa agar tetap terpelihara dan memberikan manfaat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa inovasi ini patut direplikasi di desa-desa lain.
“Sistem yang telah dibuat oleh mahasiswa ini nantinya dapat diperkenalkan dan disosialisasikan ke kecamatan lain, karena ini adalah hal baik untuk desa-desa, khususnya dalam hal pencatatan data posyandu secara digital,” tambahnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Drs. Moh. Rifai Katili Ph. D , juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pemerintah desa yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas digital masyarakat desa melalui pendekatan langsung berbasis kebutuhan lokal.
“Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar berinteraksi dengan masyarakat, tetapi juga menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk menjawab persoalan nyata di lapangan,” ungkapnya.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNG dalam mendukung transformasi digital di tingkat desa, sejalan dengan semangat penguatan kapasitas masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi. (adm-04/gopos)