GOPOS.ID, GORONTALO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memperkenalkan pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk organik di Desa Bumbulan, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.
Hal ini merupakan Program Unggulan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Mahasiswa KKN Tematik UNG yang mengabdikan diri di Desa Bumbulan. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk “Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Sebagai Pupuk Organik”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bumbulan dan dihadiri oleh Ketiga DPL yakni Risna Podungge, S.Pd., M.Pd, Dr. Gamar Abdullah, S.Si., M.Pd, dan Sulasikin Sahdi Kadir, M.Pd yang juga merupakan pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Aparat Desa Bumbulan, Karang Taruna Tinelo Milangio, dan masyarakat Desa Bumbulan yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Sebagai Ketua Tim DPL, Risna Podungge, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi dari program unggulan yang kami bawa yakni tentang pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk organik.
“Sehingga alangkah baiknya jika pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini tepat sasaran. Karena kegiatan ini berbicara mengenai pupuk, maka sasaran utamanya tentunya adalah masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu kedepannya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Juwita Rajak selaku Sekretaris Desa Bumbulan yang mewakili Kepala Desa Bumbulan menyampaikan terima kasih kepada Tim DPL dan Mahasiswa KKN Tematik UNG.
“Terima kasih kepada DPL dan Mahasiswa KKN Tematik UNG atas terlaksananya kegiatan sosialisasi ini. Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Bumbulan yang berprofesi sebagai petani. Sebab mendapatkan edukasi mengenai pembuatan pupuk organik yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan”. Ungkapnya.
Pada pemaparan materi, Sulasikin Sahdi Kadir menjelaskan sekaligus mendemonstrasikan pembuatan dan penggunaan cangkang telur sebagai pupuk organik.
Limbah cangkang telur dikumpulkan, lalu disterilkan dengan cara direndam menggunakan air panas. Setelah disterilkan selanjutnya cangkang telur dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering. Setelah dijemur selanjutnya cangkang telur dihaluskan dengan cara ditumbuk, digiling, atau bisa juga diblender.
“Untuk penggunaannya dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, pertama pupuk dicampur dengan media tanam dan kedua pupuk dicampur air lalu dibiarkan selama 10-12 hari guna proses fermentasi sebelum disiramkan ke tanaman,” kata Sulasikin.
Koordinator Desa, Afriyansyah Dukalang mengatakan suksesnya pelaksanaan program unggulan ini tentunya karena partisipasi dari berbagai pihak. Terutama adalah partisipasi dari masyarakat Desa Bumbulan yang begitu antusias dalam mengikuti program kerja Mahasiswa KKN Tematik ini sejak program kerja pertama dilaksanakan.
“Sebagai Mahasiswa KKN Tematik UNG yang mengabdikan diri di Desa Bumbulan yang memiliki tugas langsung menyelesaikan program ini, tentunya saya selaku Kordes merasa sangat lega karena program ini akhirnya bisa terlaksana dengan lancar dan sukses,” ucapnya.
Afriyansyah Dukalang juga berharap dengan adanya pelaksanaan sosialisasi serta adanya demonstrasi penggunaan pupuk dari cangkang telur dapat menjadi alternatif pupuk bagi masyarakat Desa Bumbulan yang berprofesi sebagai petani. Sebab penggunaan pupuk organik jauh lebih aman dibanding dengan pupuk anorganik.
Setelah terlaksananya program unggulan ini, Mahasiswa KKN Tematik UNG dibantu oleh Karang Taruna dan Pemerintah Desa Bumbulan akan lebih fokus ke program kerja selanjutnya yakni membuat persiapan kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. (muhajir/gopos)