GOPOS.ID, ASPARAGA – Mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melatih masyarakat Desa Bihe, Kecamatan Asparaga mengolah bahan dasar kelapa menjadi produk UMKM yang memiliki nilai ekonomis, Selasa (1/8/2023).
Salah satu mahasiswa KKN Tematik UNG di Desa Bihe, Zihan Putri Maharani Montu menjelaskan tujuan dari pelatihan tersebut untuk mendorong terwujudnya desa yang berkembang dan mandiri agar mampu melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Maka kami mahasiswa KKN Tematik Gelombang II Desa Bihe yang terdiri dari jurusan ilmu hukum, manajemen, akuntansi, fisika, dan ekonomi pembangunan ‎menggagas kegiatan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat dengan memanfaatkan bahan dasar kelapa,”jelas Zihan.
Zihan mengungkapkan ia bersama 16 mahasiswa lainnya membawa program yang berfokus pada bahan baku atau olahan dari kelapa bahkan sampai limbahnya yang dapat menghasilkan suatu produk yang bernilai daya jual.
“Program yang disosialisasikan meliputi pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil), Cocofiber dan juga Cocopeat. Setelah melakukan sosialisasi dan pelatihan ini nantinya akan ada pendampingan bersama masyarakat Desa Bihe yang tersebar di 4 Dusun antara lain Dusun 1 Liawao, Dusun 2 Bihe, Dusun 3 Daenaa dan Dusun 4 Limu kemudian hasil akhirnya berupa produk VCO, CocoPeat dan CocoFiber yang akan dipromosikan di beberapa media sosial,”ungkap Zihan.
Zihan menguraikan VCO (Virgin Coconut Oil) bisa disebut juga dengan minyak kelapa murni yang berbahan dasar pada kelapa tua yang juga juga memiliki harga jual yang lumayan tinggi di pasaran dibanding dengan minyak lainnya. Selain memilik harga jual yang lumayan tinggi, VCO juga memiliki banyak manfaat yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh.
Sementara Cocofiber, merupakan hasil olahan yang berasal dari sabut kelapa yang diberdayakan bisa menghasilkan nilai daya jual serta bisa bermanfaat sebagai media tanam, cangkok, dan alat kerajinan.
Selanjutnya Cocopeat, merupakan produk olahan yang berasal dari proses pemisahan serbuk sabut kelapa, ketika serbuk sabut kelapa terpisah, maka akan menghasilakn serbuk kelapa yang disebut dengan cocopeat. Cocopeat adalah media tanam alternatif yang dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis tanaman yang suka atau bersifat tanaman basah.
Sementara itu, Kepala Desa Bihe,Parmin Bilo menuturkan Desa yang dipimpinnya dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki potensi kelapa terbesar.
Walaupun begitu, ia menambahkan kenyataan dilapangan masih banyak masyarakat Desa Bihe yang belum tahu cara mengelola produk olahan kelapa sehingga dapat berguna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. (Indra/Gopos)