GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang diintegrasikan dengan penguatan kemitraan Kampung Keluarga Berkualitas (KB), di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Kamis (24/3/2022).
Peluncuran ditandai dengan pemukulan Polopalo atau alat musik tradisional Gorontalo oleh Wakil Gubernur H. Idris Rahim, bersama Direktur Analis Dampak Lingkungan BKKBN RI, Faharudin, Asisten Deputi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana Kemenko PMK, Andi Rahmadi, Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI, Nofrijal, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman.
Wagub Idris dalam sambutannya mengatakan, percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah karena merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Oleh karena itu kata Idris, upaya mengurangi angka stunting harus dilakukan secara timbal balik melalui hubungan vertikal maupun horizontal, yakni melalui pemerintah maupun tanggung jawab bersama antar masyarakat.
“Saya mengapresiasi peluncuran program Dashat oleh BKKBN Gorontalo. Melalui program ini masyarakat diberdayakan untuk memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting,” kata Wagub Idris.
Idris mengungkapkan, sesuai hasil Studi Status Gizi Indonesia angka prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 mencapai 29 persen atau mengalami penurunan 5,9 persen dibandingkan tahun 2019.
Wagub berharap dengan pemberdayaan dan keikutsertaan masyarakat melalui program Dashat, penurunan angka stunting yang ditargetkan pada tahun 2024 sebesar 14 persen bisa diwujudkan.
“Saya melihat program Dashat ini memiliki nilai kasih sayang untuk berbagi dengan sesama, menganggap keluarga berisiko stunting menjadi tanggung jawab bersama, termasuk mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan bagi kelompok pengelolanya. Dashat harus bisa mempersiapkan generasi berkualitas di masa datang,” tandas Idris.
Pada kegiatan itu turut ditandatangani nota kesepahaman untuk mencegah dan mempercepat penurunan stunting antara BKKBN Gorontalo dengan Perguruan Tinggi, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo, Perum Bulog, serta Yayasan Putra Mandiri Gorontalo. (Adm-01/Adv/Gopos)