GOPOS.ID, LIMBOTO – Forum kolaborasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah daerah kabupaten yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunn berkelanjutan menggelar rembuk daya saing daerah di Kabupaten Goronralo.
Forum yang diberi nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari ini membahas berbagai strategi. Kegiatan yang dimulai, Selasa (10/9/2019) akan berlangsung selama tiga hari yang bertujuan untuk meningkatkan potensi insentif daerah.
Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Gitta Syarani mengutarakan bahwa daerah dapat menjadi ujung tombak peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia saat ini. Sehingga forum yang akan berlangsung selama tiga hari ini harus dimanfaatkan secara maksimal.
Pasalnya pihak penyelenggara telah menghdirkan bebebrapa pemateri untuk mengulas hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas potensi daerah.
Diantaranya Robert Na Endi Jaweng mewakili KPPOD, Arif Wicaksono dari Conflict Resolution Unit dan Joko Tri Haryanto dari Badan Kebijakn Fiskal Kementerian Keuangan RI.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Menguak Potensi Insentif Kabuoaten Lestari’ ini dihadiri setidaknya tujuh daerah dari total 11 kabupaten anggota LTKL. Diantaranya Kabupaten Gorontalo, Kabulaten Bone Bolango, Kabupaten Sigi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Siak.
Sementara itu Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo mengungkapkan bahwa kegiatan ini implikasinya besar untuk msyarakat. Khususnya masyarakat kabupaten Gorontalo.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam mengatasi beberapa kelemahan potensi insentif Kabupaten Gorontalo. Paling utama adalah membangun kerja sama tidak hanya antar kabupaten/kota, namun juga kerja sama nasional maupun internasional,” beber Nelson.
Forum yang dihadiri oleh tujuh kepala daerah anggota LTKL ini juga diharapkan dapat menjadi forum bertukar fikiran oleh masing-masing kepala daerah. Khususnya bagi LTKL dalam mengembangakan potensi yang ada di masing-mading daerah.
Gita juga mengharapkan melalui forum ini masing kabupaten bisa lebih jeli dalam melihat peluang insentif dari potensi dimasing-masing kabupaten yang bisa di raih. (arif/gopos)