Hari Raya Iduladha yang ditandai penyembelihan hewan kurban memiliki makna pengorbanan dan saling berbagi. Makna tersebut diwujudkan Yayasan Gorontalo Baik Indonesia (Goroba) dengan melakukan penyembelihan hewan kurban di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara.
Muhajir, Gorontalo Utara
Lantunan takbir menggema dari pelantang suara Masjid Al-Bakhrun Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Al-Bakhrun dari Bahasa Arab yang berarti Laut. Nama masjid itu disematkan sebagai sebagai representasi keberadaan Desa Ponelo yang berada di kelilingi lautan atau lebih tepatnya merupakan sebuah pulau.
Desa Ponelo atau Pulau Ponelo merupakan salah satu pulau/desa di antara gugusan pulau yang ada di Kabupaten Gorontalo. Untuk mencapai Desa/pulau Ponelo, satu-satunya akses adalah menyeberang laut menggunakan perahu dari Pelabuhan Kwandang. Jarak tempuh memakan waktu sekitar 15-20 menit.
Siang itu, Jumat 30 Juni 2023 selepas pelaksanaan salat Jumat berjemaah, pelataran mesjid Al-Bakhrun dipadati warga. Dari anak-anak hingga lanjut usia, semuanya berkumpul dengan secarik kupon di tangan. Senda gurau mengisi celah percakapan di antara mereka. Menyeruak di sela kata yang saling mengeratkan rasa.
Guratan senyum seketika tampak jelas dari beberapa warga saat menukarkan kupon yang dipegangnya. Bersamaan dengan itu sejumlah anak muda cekatan menyerahkan bungkusan plastik berisi daging dari hewan kurban. Anak-anak muda itu merupakan relawan Yayasan Gorontalo Baik Indonesia (Goroba) yang melaksanakan penyembelihan hewan kurban seekor sapi di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara.
“Alhamdulillah kebagian, sudah ada yang bisa dibuatkan sate, hehe,” cetus salah satu warga paruh banya sambil tersenyum.
Sedikitnya seratus kantong paket daging untuk dibagikan relawan Goroba kepada warga di Desa Ponelo.
“Saya mewakili pemerintah dan masyarakat Desa Ponelo mengucapkan terima kasih. Semoga silaturahmi kita ke depannya terus terjalin,” ujar Tomi Buheli, Kepala Desa Ponelo.
Penyembelihan hewan kurban memang menjadi rutunitas tahunan di hari raya iduladha oleh Yayasan Goroba. Pada Idul Kurban 1444 Hijriyah tahun ini, menjadi sangat spesial bagi seluruh relawan karena bertepatan dengan ‘Hari Jadi’ atau Yaumul Milad ketiga Yayasan Goroba yang jatuh pada 1 Juli 2023.
Pelaksanaan kurban dan milad dirangkaikan dengan pengabdian kepada masyarakat di pelosok negeri yaitu di Desa Ponelo. Nuansa hari raya Iduladha dan milad tidak sampai pada pembagian dagung kurban. Konsep pengabdian kepada masyarakat ikut dilaksanakan Relawan Goroba. Seperti pengajaran non-formal kepada anak pulau, lomba masak-memasak dengan ibu-ibu, hingga ikut menyemarakkan lomba balap perahu yang diselenggarakan oleh Karang Taruna desa tersebut.
Malam puncak perayaan Milad Yayasan Goroba begitu hangat. Menanti pergantian hari menuju 1 Juli, rangkaian kegiatan dilaksanakan oleh yayasan seperti sosialisasi kepada masyarakat tentang yayasan, pemutaran video dukumenter yayasan, penyerahan hadiah lomba memasak dan interaksi dengan masyarakat. Perayaan Milad Goroba kembali dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng pada pergantian hari tepat 1 Juli hingga dilanjutkan dengan pembagian kado antar relawan Goroba.
Malam itu menjadi sangat lembut, hangatnya menyatu dalam rasa dan nuansa cinta. Ungkapan penuh harapan disampaikan oleh para relawan tentang Yayasan di Miladnya ke-tiga. Tentang yayasan yang terus berkembang, kemudahan relawan dan menebar kebaikan, pasien yang diharapkan diberi kesembuhan dan masih banyak lagi doa yang terucap malam itu dengan penuh harap.
Yayasan Goroba yaitu sebuah yayasan yang bergerak untuk memberikan bantuan berupa pendidikan, rumah tak layak, medis, bencana, rumah ibadah, sedekah/sembako dan bantuan usaha.
Yayasan ini didirikan oleh Ririn Afitri Tatu, bersama sahabat-sahabatnya. Goroba bermula hanya bergerak di wilayah Gorontalo saja, hingga memutuskan untuk terus berbuat baik di seluruh pelosok negeri. Adanya tekad yang kuat Gorontalo Baik kini menjadi Yayasan Gorontalo Baik Indonesia melebarkan sayapnya untuk membantu dan menjaring relawan se-Indonesia dan berbuat baik di seluruh penjuru Indonesia dengan slogan “Satu Hati Berbuat Baik”
Hingga saat ini GOROBA telah membantu sekitar 100 pasien, 30 program penyaluran bantuan non medis dengan jumlah sekitar 2.000 orang penerima manfaat dan akan terus bertambah, terbangunnya rumah baik GOROBA di Gorontalo, Makassar dan Jakarta. Goroba juga tidak hanya berfokus menolong sesama tetapi juga memberikan Beasiswa kepada relawannya untuk melanjutkan pendidikan S1 & S2 melalui MoU kerjasama dengan beberapa kampus di Indonesia.
“Satu kata tentang Goroba adalah cinta. Semoga Goroba senantiasa bertumbuh, berkembang dan terus maju di berbagai sisi. Terus membantu mereka yang membutuhkan, bersama mewujudkan senyuman merekah bagi semua orang,” ucap Ririn.**