GOPOS.ID, POHUWATO – Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Pohuwato melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Palopo, untuk berbagai ilmu dalam peningkatan PAD.
Pemerintah Kota Palopo yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan sudah mengembangkan rumah hunian atau rumah susun untuk meningkatkan PAD daerah itu.
Sehingga Pemda Pohuwato dipimpin langsung Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa didampingi adis Perkim, Anwar Sadat menyaksikan langsung program peningkatan PAD di Kota Palopo. Kunjungan kerja Wakil Bupati Pohuwato bersama jajaran ini diterima langsung Sekda Palopo, Drs. Firmanza DP, SH.,M.Si di ruang pertemuan Kota Palopo, Rabu (3/11/2021).
Menurut Suharsi bahwa kondisi Pohuwato lebih luas dari Kota Palopo, namun Kota Palopo yang lebih dulu berdiri sehingga peningkatan dan perkembangan kotanya lebih maju.
“Terima kasih atas sambutan pak Sekda dan jajaran pejabat Kota Palopo terhadap kunjungan kami. Kehadiran kami disini untuk belajar, terlebih mengenai PAD yang begitu tinggi. Dimana pembangunan rumah hunian atau rumah susun yang menjadi salah satu sumber PAD Kota Palopo. Serta ada beberapa program lainnya yang harus kami tiru untuk bisa meningkatkan PAD di Pohuwato,” ucap Suharsi.
Dikesempatan yang sama, Sekda Palopo dalam sambutannya menyampaikan penghargaan kepada pemda pohuwato yang melaksanakan studi tiru bidang perumahan dan permukiman.
Menurutnya permukiman di Kota Palopo bisa dikatakan berhasil dengan memindahkan penduduk kumuh di sebuah lokasi yang telah disediakan oleh pemerintah. Bangunan rumah tipe 36 sudah disiapkan pemerintah, lengkap dengan fasilitas serta di perumahan tersebut menghasilkan PAD.
“Palopo sebuah kota kecil dengan luas wilayah kurang lebih 247 KM persegi, dibandingkan dengan pohuwato 4.244 KM persegi. Penduduk kami kurang lebih 184.600 jiwa dengan 14 kelurahan dan 9 kecamatan. Allhamdulillah kami bisa menjamin keberlangsungan hidup masyarakat dengan menyediakan tempat tinggal bagi mereka,” terangnya.
Bangunan rumah atau rusun untuk masyarakat tersebut disewakan, dan nantinya setiap bulan atau setiap tahun disetor oleh masyarakat tersebut.
“Biayanya tidak terlalu besar untuk biaya sewanya. Kita menyesuaikan dengan pendapatan dari masing-masing kepala keluarga yang menempati rusun atau rumah yang telah kami sediakan itu. Mereka juga bisa produktif serta bisa lebih nyaman tinggal di rumah tersebut,” tandasnya. (adm-01/gopos)