GOPOS.ID, GORONTALO – Ihwal kejadian bocah 6 tahun di Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo yang dibawa tantenya yang bernama Ika ke Jakarta menemui titik terang. Bocah perempuan tersebut ternyata dibawa ke Jakarta bukan secara tiba-tiba alias mendadak, tetapi sudah dipersiapkan jauh hari.
Bermula pada Jumat 28 April 2023. Ketika itu, Ika yang berada di Gorontalo ditransfer uang Rp1,4 juta dari suaminya yang berada di Jakarta. Uang tersebut bertujuan untuk membeli tiket pesawat Ika dari Gorontalo menuju Jakarta. Berselang dua hari, pada 30 April 2023, Ika memesan tiket penerbangan ke Jakarta.
“Jadi sudah direncanakan (untuk ke Jakarta), dari jauh hari,” ungkap Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Dr. Ade Permana, S.I.K., M.H didampingi Kasat Reskrim Polresta Gorontalo, Kompol Leonardo Widharta, S.I.K dalam jumpa pers di Mapolres Gorontlao Kota, Senin (8/5/2023).
Selanjutnya pada Rabu, 3 Mei 2020, pukul 10.30 Wita, Ika pergi ke rumah eks mertuanya di Jl. Rambutan, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Ia datang menggunakan ojek online. Di tempat itu ia menyimpan sebagian barangnya. Selanjutnya pada malam hari pukul 21.00 Wita hingga Kamis, 4 Mei 2023 pukul 03.30 Wita, Ika pergi ke tempat hiburan malam.
“Yang bersangkutan menjadi pemandu lagu dengan harapan mencari tambahan uang untuk keberangkatan ke Jakarta,” ungkap Kombes Pol Ade Permana.
Berselang beberapa jam kemudian, pukul 06.04 Wita, Ika kembali memesan tiket pesawat untuk penerbangan dari Gorontalo ke Jakarta. Tiket tersebut dipesan atas nama Novrix Siahaan. Rupanya nama tiket tersebut digunakan untuk bocah 6 tahun.
“Pesanan tiket tersebut dibayar oleh yang bersangkutan di salah satu minimarket di Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo,” kata Kombes Pol Ade Permana.
Setelah memesan tiket untuk bocah 6 tahun, Ika kembali ke rumah eks mertuanya di Jalan Rambutan Kota Gorontalo. Ia beristirahat sejenak hingga pukul 09.30 Wita. Usai beristirahat, Ika lalu menyiapkan barang-barang bawaan ke Jakarta.
Pukul 11.00 Wita, Ika menuju ke kediaman bocah 6 tahun yang ada di Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Ia datang menggunakan mobil yang dipesan lewat aplikasi kendaraan pribadi online. Dalam perjalanan dari Jl. Rambutan menuju Kecamatan Kota Tengah, Ika sempat melakukan panggilan video (Video Call) dengan bocah 6 tahun.
“Ia mengatakan akan menjemput korban untuk membeli ice cream,” kata Kombes Pol Ade Permana.
Sesampainya di rumah bocah 6 tahun di Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Ika melihat sang bocah sedang bermain dengan dua orang sepupunya. Hal itu membuat Ika menunggu sejenak. Saat kedua sepupu sang bocah masuk ke dalam rumah, Ika lalu menurunkan kaca mobil dan memanggil sang bocah dengan cara menganggukkan kepala.
“Setelah itu ia memerintahkan pengendara mobil untuk berjalan (menuju Bandara, red),” tutur Kombes Pol Ade Permana.
Mendekati Bandara Djalaluddin Gorontalo, tepatnya di wilayah Isimu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Ika ditelpon oleh ibu sang bocah. Sang ibu menanyakan keberadaan anaknya yang sudah tak ada di rumah. Tapi saat itu Ika mengelak dengan mengatakan tidak tahu keberadaan sang bocah.
Ika bersama sang bocah kemudian melakukan chek in dan berangkat menuju ke Jakarta. Saat penerbangan transit di Bandara Hasanuddin Makassar, Ika kemudian menyalakan ponselnya. Di saat itu ia melihat banyak status WhatsApp yang mengabarkan hilangnya bocah yang dibawanya.
“Tapi bukannya memberitahukan kepada ibu korban, yang bersangkutan malah kembali menutupi keberadaan korban,” ujar Kombes Pol Ade Permana menjelaskan.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 18.30 Wita, Ika kembali menerima panggilan video dari ibu bocah. Sang ibu kembali menanyakan keberadaan anaknya yang juga belum ditemukan. Lagi-lagi Ika mengatakan tidak tahu. Bahkan Ika sempat menangis untuk menutupi keberadaan bocah yang dibawanya.
Meski begitu, Polresta Gorontalo Kota mendapatkan petunjuk bila sang bocah dibawa oleh Ika. Hasil penelusuran tersebut membuat tim Rajawali Sat Reskrim Polresta Gorontalo Kota bertolak ke Jakarta.
“Jumat, 5 Mei 2023, Tim Polresta Gorontalo Kota mengamankan Ika bersama sang bocah di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat,” tandas Kombes Pol Ade Permana.
Lebih lanjut pemeriksaan Polresta Gorontalo Kota mengungkap, Ika membawa sang bocah ke Jakarta dengan tujuan memperkenalkan kepada suaminya sebagai anak mereka. Pasalnya selama ini sang suami tak mengetahui bila anak mereka meninggal usai Ika melakukan persalinan di Gorontalo.
“Pada awal-awal pernikahan, Ika sempat cekcok dengan suaminya. Ika yang dalam keadaan hamil pulang ke Gorontalo, dan melahirkan di Gorontalo. Dua hari setelah lahir, bayinya meninggal dunia. Tetapi hal itu tak disampaikan kepada sang suami,” tutur Kombes Pol Ade Permana.
Walaupun sang anak telah meninggal dunia, Ika terus meminta uang kepada suaminya untuk kebutuhan anaknya. Hal itu membuat Ika mendapatkan transferan uang dari suaminya setiap bulan.
“Saat tiba untuk membuktikan anaknya masih hidup, Ika nekat membawa anak dari sepupunya ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada suaminya,” papar Kombes Pol Ade Permana.(rama/gopos)