GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kota Gorontalo salah satu dari 10 kota percontohan program Sistem Peringatan Dini Bencana di Indonesia telah memasang sistem ini di beberapa tempat selama 6 tahun terakhir, Rabu (6/3/2024).
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, pemasangan sistem CRIC di Gorontalo dilakukan karena daerah ini termasuk rawan bencana di Indonesia.
“Ada 10 potensi bencana di Kota Gorontalo, yaitu gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, lahan kekeringan, cuaca ekstrem, gelombang ekstra dan abrasi,” kata Marten Taha.
Oleh karena itu, Kota Gorontalo telah siap menghadapi kondisi ini dengan sistem CRIC.
Tiga kecamatan di Gorontalo berada di daerah garis patahan dan sesar gempa, yaitu Kecamatan Dumbo Raya, Kecamatan Bulontalangi, dan Kecamatan Kota Timur. Bencana banjir juga sering terjadi di kota ini karena diapit oleh dua sungai besar dan 4 sungai kecil.
Banjir di Gorontalo bahkan memiliki jadwal rutin setiap 6 bulanan, bahkan 5, 10, dan 20 tahun dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Sistem CRIC diharapkan dapat membantu masyarakat Gorontalo untuk mendapatkan informasi peringatan dini bencana sehingga dapat melakukan evakuasi dengan cepat dan tepat. (Aas/jihan/heru/Gopos)