GOPOS.ID, GORONTALO – Menutup kinerja perekonomian sepanjang 2019. Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,21 persen pada Desember 2019.
Informasi yang dirangkum gopos.id, inflasi ini dipicu kenaikan harga pada komoditas ikan. Seperti Selar/Tude, Layang Benggol, Cakalang Sisik dan Malalugis/Sohiri. Kenaikan harga ikan tersebut menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Desember. Selar/Tude menyumbang 0,2685 persen. Selanjutnya Layang Benggol menyumbang inflasi sebesar 0,2179 persen. Disusul oleh Cakalang Sisik 0.1161 persen dan Malalugis/Sohiri 0.0733 persen.
Sementara komoditas penyumbang deflasi Desember 2019 kemarin yakni Tomat Sayur sebesar 0,3181 persen. Disusul Cabai Rawit 0,2679 dan Cabai Rawit 0,0575 pesen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati pada press confrence di kantornya, Kamis (2/1/2020) menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK).
“Desember 2019 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,25 di Bulan November 2019 menjadi 133,53 di Bulan Desember. Perubahan ini menyebabkan inflasi/kenaikan indeks sebesar 0,21 persen,” papar Herum Fajarwati
Kenaikan indeks tersebut terjadi pada lima kelompok pengeluaran sementara dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,63 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar -0,11persen, kelompok sandang sebesar -0,05 persen.
“Untuk laju inflasi tahun kalender sebesar 2,87 persen dan laju inflasi “year on year” (Desember 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 2,87 persen,” tandas Herum (muhajir/gopos)