GOPOS.ID, GORONTALO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Provinsi Gorontalo menggelar konsolidasi kemenangan, Selasa (8/8/2023). Konsolidasi tersebut diikuti oleh pengurus DPD, DPC hingga Bakal Calon Legislatif DPR-RI.
Konsolidasi pemenangan tersebut dilaksanakan dalam memantapkan langkah strategis partai menjelang pemilihan Presiden dan pemilihan Legislatif tahun 2024. PDIP Gorontalo kembali memperkuat mesin partai untuk bisa bisa bergerak membawa kemenangan untuk partai banteng moncong putih tersebut di Gorontalo.
Ketua DPD PDIP Gorontalo, Kris Wartabone mengatakan, pengurus PDIP Gorontalo saat ini memiliki basis kekuatan di dua daerah yaitu Gorontalo Utara dan Boalemo. Dua daerah ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan perolehan suaranya di daerah lain.
“Sehingga dalam konsolidasi pemenangan ini saya menekankan kepada pengurus sesuai yang disampaikan oleh dewan pimpinan pusat. Mari kita satukan kekuatan kita,” ujar Kris Wartabone.
Kris juga menekankan tentang target capaian dari PDIP Gorontalo untuk bisa memperoleh satu kursi DPR RI dari dapil Gorontalo. Kris mengaku telah menerima mandat secara langsung dari Megawati Soekarnoputri untuk berjuang sekuat tenaga bersama seluruh kader memperoleh satu kursi di Senayan dari tiga nama yang dicalonkan.
“Kata ketua umum, Gorontalo harus pecah telur minimal 1 kursi di DPR RI. Jika itu tidak tercapai tentunya ada sanksi terhadap Ketua DPD PDIP, sanksi seperti apa nanti DPP dan ketua umum yang menentukan. Ini menjadi motivasi buat saya. Motivasi seperti itu harus kita butuhkan supaya apa yang diintruksikan ketua umum serta DPP agar supaya tujuan kita benar-benar tercapai,” ujar Kris.
Sementara, Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Gorontalo. Laode Haimudin menyampaikan hasil dari rapat konsolidasi ini. Dalam pernyataannya, Haimudin menjelaskan bahwa target utama dari rapat tersebut adalah memastikan kemenangan PDI-Perjuangan di provinsi Gorontalo pada pemilihan mendatang. Terutama, partai menargetkan satu kursi di DPR-RI.
Mengacu pada pengalaman dari dua pemilihan sebelumnya, PDI-Perjuangan menemukan bahwa suara yang diperoleh oleh partai untuk DPR-RI, DPR provinsi, dan juga kabupaten/kota tidak memiliki korelasi yang linear. Suara yang didapatkan dari kabupaten dan provinsi melebihi 80 ribu, sedangkan suara untuk DPR-RI pada pemilihan 2014 dan 2019 hanya setengahnya dari angka tersebut.
Untuk mengatasi tantangan ini, keputusan strategis diambil dengan sepakat oleh seluruh jajaran struktural partai. Mereka menegaskan bahwa calon-calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota dan provinsi harus bersinergi dengan tiga calon DPR-RI yang diusung oleh PDI-Perjuangan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan peluang meraih satu kursi di Senayan.
“Kami berharap dengan strategi ini, kita bisa memastikan satu kursi di Senayan menjadi hak kita,” ujarnya. (muhajir/gopos)