GOPOS.ID, GORONTALO – Anak anak adalah aset berharga bagi suatu bangsa dan juga memiliki hak perlindungan yang optimal. Frieddrich Froebel (1782-1852) dalam morrison (2018) ia mengaytakan bahwa anak adalah benih atau tanaman muda yang memerlukan perawatan dan pmeliharaan dari orang tua dan guru.
Watini 2020, ia mengatakan juga bahwa anak di ibaratkan sebagai benih yang membutuhkan peralatan dan pemeliharaan agar dapat tumbuh menjadi tanaman yang kuat dan sehat, begitu pula anak-anak memerlukan perhatian dan bimbingan dari orang tua dan guru untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan perekat secara optimsl. Untuk memberikan perlindungan terhadap setaiap anak di Indonesia, kita perlu memberikan batasan mengenai definisi anak itu sendiri.
Menurut pasal 1, angka 1, Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dimana anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masi dalam kandungan. Anak-anak merupakan kelompok yang rentan dan membutuhkan perlindungan khusus.
Mereka juga mengalami berbagai bentuk kekerasan,baik fisik,seksual,maupun psikologis,beserta beresiko terkena eksploitasi,perdagangan anak,pekerja anak,dan lain sebagainya.Oleh karena itu, penting untuk memiliki layanan per-lindungan anak yang kuat dan berkelanjutan. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin,melindungi anak dari hak-hak agar dapat hidup,tumbuh,berkembang,dan beradabtasi secara optimal sesuai dengan harokat,martabat kemanusian,serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dasar perilaku dan sikap anak-anak terhadap lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, konsep growing green yaitu sebagai landasan konseptual, growing green tidak hanya mencerminkan pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga perlu pertumbuhan kesadaran mereka terhadap pentingnya keberkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, saat ini, tantangan utama yang dihadapi dunia adalah mengatasi perubahan iklim dan menjaga lingkungan hidup(asmungi,2019). Salah satu upaya yang diperlukan yaitu membnetuk generasi yang memiliki kesadaran dan keterampilan untuk menjalani gaya hidup berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada bagaimana pendidikan usia dini dapat berperan secara signifikan dalam menanamkan kebiasan hidup yang berkelanjutan pada anak-anak di usia yang paling formatif.
Pendidikan anak usia dini juga adalah pondasi pertama dalam membentuk sikap dan pengetahuan anak-anak. Pendidikan anak usia dini mencakup tahapan yang penting dalam perkembangan anak. Diusia ini, anak-anak mulai membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang mendasar growing green sebagai konsep mencakup pandangan holistik terhadap pendidikan anak usia dini.
Dengan penekanan pada keberlanjutan, kita juga tidak hanya mengerjakan anak-anak tentang cara merawat tumbuhan, binatang disekitar mereka, tetapi kita juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak tindakan sehari-hari terhadap kehidupan ini.
Oleh karena itu waktu yang tepat untuk memperkenalkan dan mengintegrasikan konsep keberlanjutan dalam pengalaman pendidikan anak usia dini. Dalam upaya ini harus bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cukup secara akademik, tetepi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan mengacu pada proses pembelajaran yang terus menerus dan holistik untuk anak-anak usia dini.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan keterampilan pengetahuan, dan sikap secara menyeluruh sepanjang masa perkembangan anak dengan pendekatan ini, pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di luar sekolah yang melibatkan peran orang tua dan lingkungan sekitar anak dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangannya secara berkesenabungan.
Perlindungan anak melalui pendekatan terintegrasi yaitu melibatkan kerja sama berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, hukum, dan sosial, untuk menciptakan lingkungan aman dan mendukung perkembangan dan keselamatan anak secara holistik.
Pendekatan ini melibatakan berbagai pihak dalam memberi peridungan, memastikan akses pendidikan yang layak, layanan kesehatan yang baik, serta perlindungan hukum terhadap eksploitasi anak. Ini juga memastikan bahwa kebijakan, program dan sumber daya yang saling terkait untuk bekerja sama dalam melindungi hak-hak anak serta mencegah resiko kekerasan. Adapun beberapa contoh pendekatan terintegrasi dalam perlindungan anak telah di implementasikan melalui berbagai inisiatif dan program.
- Pusat layanan anak
Pusat layanan anak yaitu lembaga yang menyediakan bantuan seperti perlindungan anak, dukungan bagi anak-anak yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan isu-isu seperti perlindungan kekerasan, penelantaran anak, pendidkan, kesehatan, dan hak-anak. Pusat ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang aman serta mendukung anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.
- Program pendidikan terpadu
Mengacu pada pendekatan pembalajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran atau disiplin ilmu dalam satu kurikulum atau program. Tujuannya untuk memungkinkan siswa dalam membuat hubungan antara berbagai konsep dan pengetahuan dari berbagai bidang studi.
- Pelatihan lintas sektor
Merujuk pada program atau inisiatif menggabungkan berbagai sektor atau industri untuk memberikan pelatihan, pengetahuan, atau keterampilan kepada indidvidua atau kelompok. Tujuannya untuk mengintegrasikan pengalaman dan pengetahuan dari berbagai sektor agar lebih holistik dalam memecahankan masalah atau meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu.
- Sistem pelaporan terpadu
Mengacu pada platfrom atau infrastruktur yang mengintegrasikan berbagai sistem pelaporan atau informasi menjadi satu sistem yang lebih konfrehensif. Tujuannya yaitu untuk menyatukan data dari berbagai sumber atau departemen agar dapat diakses oleh semua orang dan bisa dikelolah secara terpadu.
Dalam pendidikan anak usia dini merujuk pada beberapa aspek terkait dalam pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan dan memperkuat perlindungan anak usia dini :
- Pendidikan Karakter
Adalah upaya untuk membentuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku positif dalam diri sendiri. Tujuannya yaitu mengembangkan pribadi yang berkualitas, bertanggung jawab, dan memiliki moral yang baik.
- Pembelajaran Kognitif
Merujuk pada proses penerimaan, penyimpanan, dan pengambilan informasi oleh otak. Ini melibatkan aspek-aspek seperti pemikiran, persepsi, ingatan, dan pemecahan masalah dalam kontes pembelajaran. Pendekatan ini dapat mengembangkan kemampuan berfikir, dan meningkatkan kecerdasan kognitif.
- Pengembangan Bahasa
Merujuk pada proses memperluas dan memperbaiki kemampuan seseorang atau mendorong perkembangan kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Tujuannya yaitu meningkatkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
- Â Kesehatan
Adalah kondisi optimal dari tubuh, pikiran dan sosial yang memungkin seseorang untuk hidup secara produktif dan bermakna. Gizi merujuk pada asupan yang diterima oleh tubuh untuk menjaga pertumbuhan, dan perkembangan. Jadi, kesehatan dan gizi saling berkaitan karena gizi yang baik berperan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan stamina kesehatan.
- Keterampilan Motorik
Merujuk pada kemampuan tubuh untuk bergerak dan mengkoordinasikan aktivitas fisik. Ada dua jenis keterampilan motorik yaitu keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan (otot) besar seperti berlari atau melompat sedangkan keterampilan motorik halus melibatkan gerakan (otot) kecil seperti menulis, menggambar, puzzle, dan mengikat tali sepatu.
- Pendidikan seni dan kreativitas
Pendidikan seni melibatkan pengajaran dan pembelajaran berbagai bentuk seperti seni lukis, musik, tari, teater, tujuannya yaitu memberikan peluang bagi anak untuk mengeksplorasikan ekspresi kreatif dan seni. Disisi lain, menekankan pengembangan kemampuan berpikir inovatif dan solutif.
- Kemampuan sosial dan emosional
Kemampuan sosial melibatkan anak dalam interaksi sosial, membangun hubungan, dan mengelola emosi dengan baik. Kemampuan sosial dan emosional bersama-sama membantu individu membangun hubungan, beradaptasi dalam berbagai situasi sosial, dan mengatasi tantangan emosional. Kedua kemampuan ini memiliki peran penting dalam pengembangan pribadi dan hubungan antar pribadi.
- Pendidikan lingkungan
Pendidikan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan atau menumbuhkan kesadaran lingkungan, mendorong perilaku yang menunjukkan berkelanjutan dan meningkatkan pengetahuan tentang keterkaitan antara manusia dan ekosistem.
- Teknologi dan media pendidikan
Merujuk pada pemanfaatan mengenalkan teknologi dengan bijak dan memanfatkannya sebagai alat pembelajaran. Contohnya yaitu seperti aplikasi pembelajaran interaktif, permainan edukatif, buku cerita digital, video pembelajaran yang mendidik, dan alat-alat pembelajaran yang dirancang khusus untuk anak-anak agar mereka dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan menarik.
- Keterlibatan orang tua
Melibatkan orang tua dalam kehidupan dan pendidikan anak-anak dalam berbagai tindakan dan dukungan seperti berkomunikasi, serta membantu anak-anak dengan pekerjaan rumah, dan memotivasi mereka untuk mencapai prestasi. Keterlibatan orang tua juga tidak hanya terbatas tetapi juga mencapai aspek-aspek sosial, emosional, dan perkembangan umum anak. (*)
Konten ini merupakan hasil karya Mahasiswa UNG, LILA ANGRAINI PONONGOA, IYUTRI LADIKU, INDRIKA ADAM, NAYSILA NAPULO, SRI AGINDA NAMBOÂ