GOPOS.ID, GORONTALO – Pasca dilantik menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Gorontalo. Eduart Wolok melanjutkan program PGRI Provinsi Gorontalo yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
Langkah awal yang sudah dilakukan Eduart dalam menjalankan roda organisasi dengan melaksanakan Konferensi Kerja PGRI Provinsi Gorontalo ke-I, Sabtu (5/9/2020).
Eduart menuturkan bahwa saat ini seharusnya berbagai program PGRI provinsi Gorontalo sudah jalan. Namun karena situasi pandemi Covid-19, membuat program-program tersebut mengalami penundaan.
Namun Eduart meyakinkan meski kondisi pandemi, PGRI tetap berkontribusi dalam dalam peningkatan kapasitas guru melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara daring di masa pandemi.
“Ini upaya dan niat PGRI dalam melawan ketidaksiapan kemampuan sumber daya manusia dalam mengoptimalkan teknologi di era masa pandemi seperti saat ini. Sehingga PGRI dalam kondisi ini tetap berfokus terhadap peningkatan SDM,” ucap Eduart.
Dengan penerapan pembelajaran dengan menggunakan sistem daring, dikatakan rektor Universitas Negeri Gorontalo itu bahwa guru diharuskan beradaptasi dengan kondisi.
“Mau tidak mau, guru-guru kita harus menyesuaikan dengan sistem pembelajaran daring untuk mencerdaskan siswa-siswa kita. Saat ini juga pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan kebudayaan sedang merancang untuk mendistribusi paket data untuk mendukung pembelajaran daring. Bantuan ini akan menjadi penolong. Organisasi inipun harus terus bergerak, jangan menunggu tetapi harus mencari inovasi bagaimana program kita jalan di masa pandemi seperti saat ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PGRI Provinsi Gorontalo ini juga turut memberikan penghargaan kepada daerah kabupaten/kota dan cabang yang berprestasi.
“Semoga peran strategis PGRI Provinsi Gorontalo dalam mewujudkan SDM Indonesia Unggul bisa terwujud dan berjalan dengan baik,” tandas Eduart. (andi/gopos)