GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota Gorontalo kembali meningkatkan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja di Kota Gorontalo. Sebanyak 80 pencari kerja/tenaga kerja dilatih dengan kejuruan pengelolaan administrasi pemerintahan, tata rias kecantikan, serta cabinet marking (meubel). Pelatihan dipusatkan di Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (LLK-UKM) Kota Gorontalo.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan bekerja sama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar. Pelatihan akan berlangsung selama 33 hari atau selama 260 jam pembelajaran. Selama pelatihan para peserta diberi materi pembelajaran meliputi softskill serta pelatihan (training) sesuai paket kejuruan.
“Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi para pencari kerja dan tenaga kerja yang ada di Kota Gorontalo. Peserta pelatihan berjumlah 80 orang yang merupakan pencari kerja/tenaga kerja di wilayah Kota Gorontalo,” ujar Kepala LLK-UKM Kota Gorontalo, Wati Abas, saat pembukaan pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja tahap 2 di LLK-UKM Kota Gorontalo, Senin (27/6/2022). Turut hadir Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo, Nixon Rahman.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat membuka pelatihan mengemukakan ketrampilan dan kompetensi pencari kerja/tenaga kerja memiliki korelasi dengan kesempatan atau peluang kerja. Tenaga kerja yang terampil dan kompeten akan memiliki peluang kerja yang lebih luas dan lebih baik dibanding tenaga kerja yang tak memiliki kompetensi.
“Oleh karena itu Pemerintah Kota Gorontalo terus berupaya dan mendorong agar tenaga kerja di Kota Gorontalo memiliki ketrampilan dan kompetensi. Tujuannya agar tenaga kerja yang ada di Kota Gorontalo bisa terserap oleh dunia kerja. Bahkan diharapkan pula dapat membuka lapangan kerja,” ujar Marten Taha.
Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di LLK-UKM Kota Gorontalo merupakan salah satu wujud perhatian Pemkot Gorontalo dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SD). Utamanya berkaitan dengan pemenuhan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja.
“Ketrampilan dan kompetensi ini memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Ketika dia punya ketrampilan/kompetensi, dan dia bekerja, maka dia punya penghasilan. Ketika dia punya penghasilan maka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian pula sebaliknya,” tutur Marten Taha.
Oleh karena itu Marten Taha berharap peserta yang mengikuti pelatihan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin. Manfaatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi untuk menjadi keunggulan diri.
Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang diwakili Nasrun Ilmullah menyampaikan, pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja merupakan prioritas Pemerintah dalam membangun SDM. Sasarannya melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas pribadi dan menjadi SDM yang tangguh yang mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi.
“Kami berharap peserta pelatihan dapat dengan serius mengikuti pelatihan, agar kegiatan pelatihan ini memberi manfaat untuk peningkatan ketrampilan dan kemampuan diri,” imbau Nasrun.(hasan/gopos)