GOPOS.ID, GORONTALO – Keberadaan Nuriati, anak berusia 10 tahun penderita kaki bengkak dan harus diamputasi yang mendapat bantuan dari sahabat Rizky Irmansyah ke Jakarta. Kini Nuriati telah kembali ke kampung halamannya di Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Raut bahagia terpancar jelas di wajah Nuriati, sekarang dia bisa menapak lagi berkat bantuan Kaki Palsu dan fasilitas bantuan pengobatan ke Jakarta di Rumah Sakit Pusat Pertahanan (RSPPN) Jakarta.
Founder Yayasan Gorontalo Baik (Goroba) Indonesia, Ririn Afitri Tatu mengungkapkan, Nuriati punya semangat yang tinggi untuk berobat. Nuriati yang dulu harus berjuang dengan kakinya yang membusuk dan bengkak, kini memiliki harapan baru dengan kaki palsu yang membantunya kembali menapak.
“Melihat Nuriati mampu berjalan dengan senyum di wajahnya adalah momen yang begitu mengharukan dan membahagiakan bagi kami semua,” ungkap Ririn saat mendampingi kedatangan Nuriati di Bandara Djalaluddin Gorontalo, Minggu (26/1/2025).
Selama pengobatan tiga bulan 20 hari di RSPPN Jakarta, Nuriati turut diampingi oleh ayahnya Kana Sumaila, Sahabat Rizky Irmansyah dan relawan Goroba yang melakukan pendampingan serta memberikan bimbingan belajar, mulai dari membaca, menulis dan berhitung. Kegiatan ini dilakukan untuk mengisi waktu dan ketertinggalan pembelajaran Nuriati di sekolah.
Ririn mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses pengobatan Nuriati.
“Terutama kepada Sahabat Rizky Irmansyah, yang telah memberikan bantuan luar biasa ini. Perjalanan Nuriati selama hampir empat bulan menjalani pengobatan di Jakarta adalah bukti bahwa dengan semangat, doa dan dukungan banyak pihak, segala sesuatu menjadi mungkin,” ungkap Ririn.
Terpisah, Rizky Irmansyah mengungkapkan bahwa saat mengetahui kondisi Nuriati melalui beberapa laporan dan postingan di media sosial membuatnya tergerak untuk membantu pengobatan Nuriati. “Setelah melihat hal tersebut, saya tergerak untuk membantu pengobatannya hingga pulih selama empat bulan,” ujar Rizky.
Rizky yang juga merupakan sekretaris pribadi Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkapkan, kejadian Nuriati ini mendapat perhatian dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Harapannya, melalui bantuan kaki palsu yang diberikan, Rizky berharap ini dapat membantu Nuriati kembali beraktivitas dengan lebih baik.
“Naluri kemanusiaan dan harapan akan masa depan adik Nuriati yang masih panjang menjadi alasan utama saya melakukan ini,” ungkapnya.
Dalam proses pengobatan ini, tambah Rizky, dirinya tak sendiri karena bantuan dan pendampingan dari tim Sahabat Rizky Irmansyah dan tentu rumah sakit pertahanan RSPPN Jakarta juga yang merawat adik nuriati secara intensif.
“Ini sangat berarti dalam memastikan semua kebutuhan adik Nuriati terpenuhi dengan baik. Semoga langkah kecil ini bisa memberikan manfaat besar bagi masa depan Adik Nuriati dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus peduli pada sesama,” harapnya.
Sementara itu, kepulangan Nuriati di Rumah yang berlokasi di Desa Bubaa Kecamatan Paguyaman Pantai disambut haru dan bahagia oleh keluarga. Dengan air mata yang terus mengalir, Kana Sumaila ayah Nuriati hanya bisa menunduk sambil terisak saat menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Saya tidak tahu harus berkata apa lagi. Saya hanya bisa bersyukur kepada Allah atas semua kebaikan yang diberikan kepada anak saya. Melihat Nuriati bisa berjalan lagi adalah anugerah yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata,” ujar Kana.
Dia menceritakan bagaimana ia harus meninggalkan istri dan anak bungsunya yang masih bayi di kampung, demi mendampingi Nuriati menjalani pengobatan di Jakarta.
“Itu adalah keputusan yang sulit, tapi saya tahu, ini semua demi masa depan Nuriati. Melihat dia berjalan dengan kaki palsunya sekarang adalah keberuntungan yang luar biasa bagi kami sekeluarga. Ini semua karena bantuan dari orang-orang baik yang ikhlas membantu kami,” ucapnya dengan suara bergetar.
Kana juga mengungkapkan bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang fisik Nuriati yang sembuh, tetapi juga tentang harapan baru yang terbangun dalam keluarga mereka.
“Saya bersyukur bisa bertahan mendampingi Nuriati di setiap prosesnya. Ini perjuangan yang berat, tapi saya tahu, saya harus ada untuk Nuriati. Melihat dia sekarang bisa melangkah lagi adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup saya,” urai Kana.
Dia tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Sahabat Rizky Irmansyah, Yayasan Gorontalo Baik Indonesia, relawan, dan semua pihak yang telah membantu mereka selama ini.
“Terima kasih karena telah membuat keajaiban ini nyata untuk kami. Semoga Allah membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda,” ujarnya sambil memeluk Nuriati dan istrinya dengan erat.
Sejak awal pengobatan, Nuriati berada di RSPPN Jakarta, untuk memulai proses penyiapan kaki palsu. Evaluasi kemampuan kaki oleh tim dokter di RSPPN ini melibatkan orangtua Nuriati dan Relawan yang mendampingi, dimana dalam proses ini Nuriatu juga menerima pendampingan psikologis.(adm03gopos)