GOPOS.ID, BLITAR – Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim menyebutkan, Program Cash For Work atau Program Tunai Padat Karya untuk Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berasal dari Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bisa menjadi momentum untuk menunjang ekonomi masyarakat yang anjlok gara-gara Pandemi Covid-19.
“Ini bisa menunjang agar ekonomi masyarakat bisa pulih kembali. Di mana selama satu tahun terakhir banyak sekali masyarakat yang pendapatannya berkurang dan kehilangan pekerjaan,” ucap Syahrul, usai menghadiri launching program CFW Kotaku, di Gedung Graha Bhakti, Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Senin (26/4/2021).
Menurut Syahrul, untuk pemberdayaan masyarakat yakni dengan cara mempekerjakan masyarakat yang ada di wilayah yang menjadi tempat program tersebut, sehingga masyarakat bisa terlibat secara langsung dalam proses berjalannya program.
“Di situasi seperti ini pasti banyak sekali masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Apalagi sesuatu yang dikerjakan bisa berguna bagi masyarakat yang lain, pasti banyak yang membutuhkan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sambung Syahrul, siapa saja yang menjalankan program tunai padat karya tersebut, harus bisa menjalankan programnya sebaik mungkin, lantaran hasilnya berhubungan dengan fasilitas yang digunakan masyarakat secara langsung.
“Program Kotaku merupakan program yang baik, dengan tujuan agar Kota Blitar tidak kumuh, dalam arti bisa lebih nyaman lagi untuk dijadikan tempat tinggal bagi para penduduk,” tandasnya.
Syahrul berharap seluruh masyarakat bisa mendapatkan dampak positif, sehingga upaya dari pemerintah untuk memberdayakan warga, agar keadaan perekonomiannya kembali pulih bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk informasi di Kota Blitar sendiri terdapat empat kelurahan yang menjadi tempat Program CFW Kotaku, yaitu Kelurahan Kepanjen Lor, Kelurahan Kepanjen Kidul, Kelurahan Bendogerit, dan Kelurahan Kauman. (mt/adv/humas/gopos)