GOPOS.ID, GORONTALO – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo menegaskan pihaknya belum menerapkan salat Jumat dua gelombang.
Hal ini sebagai respon terhadap beredarnya pemberitaan mengenai salat Jumat dua gelombang di tengah perpanjangan PPKM.
Aturan mengenai salat Jumat dua gelombang ini, merupakan usul yang pernah dikeluarkan oleh Ketua DMI Pusat, Jusuf Kalla pada tahun 2020 lalu. Namun saat ini karena terus melonjaknya angka kasus Covid-19, maka usul tersebut akhirnya muncul kembali ke permukaan.
DMI pernah menerbitkan surat edaran (SE) DMI Nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020, pada 16 Juni 2020 tentang skema salat Jumat dua gelombang yang dinilai dapat mengurangi dampak risiko penyebaran Covid-19. Namun hal tersebut dikembalikan ke masing masing-masing masjid yang akan menerapkannya.
Menanggapi hal tersebut Ketua DMI Provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo menegaskan pihaknya belum menerapkan peraturan tersebut.
Nelson menilai, penerapan dua gelombang yang dibuka pada masjid itu hanya berlaku pada masjid yang tak mampu menampung jamaah yang sangat banyak.
“Saya kira masjid di Gorontalo hari ini, masih bisa menampung jamaahnya,” tegasnya saat ditemui di rumah dinas Bupati Gorontalo, Sabtu (14/8/2021).
Nelson berpendapat, seluruh masjid di Gorontalo saat ini bisa menampung jamaah. Apalagi saat ini, masjid di Gorontalo sangat banyak.
“Di Kabupaten Gorontalo saja ada sekitar 1000 masjid,” kata Nelson.
“Yang terpenting itu penerapan protkes, dan jaga jarak di dalam masjid mesti diterapkan dengan baik,” imbuhnya.
Nelson menerangkan, sebenarnya yang utama dalam penanganan Covid-19 adalah kesadaran masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka dapat menekan angka penyebaran covid-19.
“Jadi untuk sekarang kita belum laksanakan, namun jika terjadi lonjakan kita akan buat dua gelombang,” tutupnya. (Putra/Gopos).