GOPOS.ID, JAMBI – Ketua Bawaslu Rahmat Bagja meminta jajaran sekretariat Bawaslu Provinsi dapat memfasilitasi pembekalan hingga kebutuhan tim seleksi (timsel) anggota Bawaslu provinsi secara detail.
Menurutnya, transparansi proses perekrutan yang akan berlangsung di 25 provinsi harus memerhatikan ketentuan aturan yang berlaku.
“Kami mengundang Kabag (Kepala Bagian/Koordinator) dari sekretariat 25 provinsi, bukan jajaran komisioner agar bisa memfasilitasi timsel. Jika ada hal-hal yang tak diketahui atau ada kendala bisa disampaikan kepada Bawaslu RI (pusat). Hal kedua pastikan proses sesuai dengan ketentuan peraturan,” katanya dalam Rapat Persiapan Pembekalan Tim Seleksi Bawaslu di 25 Provinsi yang berlangsung di Jambi, Sabtu (28/5/2022).
Bagja mengungkapkan, proses seleksi diharapkan bisa transparan, namun tetap sesuai dengan ketentuan. Dia menyatakan ada hal-hal yang dijaga kerahasiaannya.
“Misalnya kerahasiaan hasil kesehatan calon karena ada aturan kerahasiaan dokter dengan pasien. Juga akan ditentukan apakah tes kesehatan masih menggunakan rumah sakit polisi atau tidak. Tentu akan dibahas plus-minusnya,” jelas alumnus Universitas Indonesia (UI) itu.
Anggota Bawaslu Puadi menambahkan, dalam pendaftaran timsel, ternyata animo masyarakat besar untuk turut serta.
“Hal ini dibuktikan dari banyaknya orang yang mendaftar jadi pansel. Untuk itu, kita harus bisa melakukan proses rekrutmen secara transparan dan profesional,” tuturnya.
Puadi berharap dengan proses perekrutan yang baik, maka hasil rekrutmen dapat menghasilkan pengawas pemilu yang kompeten sesuai dengan bidangnya. “Hasil perekrutan yang baik ini tentunya akan bisa berdampak mewujudkan pemilu berintegritas,” ungkapnya.
Sementara Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyatakan Kabag Administrasi Bawaslu Provinsi yang diundang akan memegang peran penting dalam memenuhi kebutuhan timsel.
“Baik secara administrasi maupun teknis. Karenanya pedoman teknis proses perekrutan harus diketahui dan dipahami,” aku dia.
Mantan Anggota Bawaslu Jawa Barat ini menaruh harapan Anggota Provinsi bisa terpilih dengan baik tanpa ada cacat integritas. “Berusahalah dengan baik setiap proses yang kita lalui. Sampaikan masukan dan tantangan karena waktu sangat singkat,” imbuhnya.
Senada diungkapan Anggota Bawaslu yang mengampu Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Herwyn JH Malonda. Dia menyatakan timsel berasal dari tiga komponen, yakni: akademisi, kalangan profesional, dan tokoh masyarakat. “Ada yang sudah sangat berpengalaman maupun ada yang baru jadi timsel. Untuk itu perlu dibuat mekanisme pemahaman yang utuh agar proses perekrutan bisa berlangsung dengan baik,” ulasnya. (adm-01/gopos)