GOPOS.ID, GORONTALO – Untuk menjaga tradisi dari malam tumbilotohe (malam pasang lampu) yang biasanya jatuh pada malam 27 ramadan, sejumlah pemuda di Gorontalo gotong royong untuk menyemarakkan.
Lampu tradisional pun masih tetap dipertahankan, sembari lampu modern yang banyak digunakan belakangan ini tetap mendominasi.
Rema muda Masjid Al-Ikhlas yang beralamat di jalan Jl. Kutai, kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur ini misalnya. Dengan anggaran yang minim, mereka berupaya untuk tetap menjaga tradisi tumbilotohe tetap hidup dikalangan pemuda maupun masyarakat sekitar.
“Kami menggunakan 300 lampu botol dan lampu tumbler sepanjang 50 meter. Ini tahun pertama kami ikut menyemarakkan tumbilotohe, bagi kami ini penting untuk pemuda di kompleks ini. Agar kita tetap ingat akan tradisi kita sendiri,” ucap Mufti Yahya ketua panitia tumbilotohe di masjid Al Ikhlas.
Sasaran kedua menurut Mufti bahwa semakin tingginya animo masyarakat menyaksikan tumbilotohe mendorong mereka ikut berpartisipasi.
“Minimal kita juga memperkenalkan bahwa di wilayah sini lampunya bagus,” tuturnya.
Nantinya sebagai ajang untuk promosi Pariwisata, pemuda yang ikut bahu membahu mempersiapkan tumbilotohe tersebut akan menambahkan spot-spot untuk masyarakat bisa berselfia atau swamfoto untuk foto-foto intagrammable.
“Sebagai promosi juga, bahwa begini loh tradisi di Gorontalo setiap malam 27 Ramadan,” tandas Mufti. (andi/gopos)