GOPOS.ID, MONANO – Kapolres Gorontalo Utara (Gorut), AKBP Dicky Irawan Kesuma dan Dandim 1314 Gorut, Letkol Arm. Firstya Andrean Gitrias dengan kesiapsiagaan mereka berdua, turun ke lokasi banjir di kecamatan Monano, Rabu (23/22/2020).
Kedatangan keduanya petinggi TNI-Polri ini, tidak lain mengecek lokasi titik yang terdampak banjir. Serta membantu proses evakuasi warga dan memberikan bantuan kepada mereka (warga yang terdampak banjir).
“Kami meminta agar segera dibuat posko terpadu. Di dalamnya ada TNI-Polri, BPBD, Tagana, Basarnas, PMI, dan Dinas Kesehatan,” tegas Kapolres.
Ia mengatakan, persoalan banjir ini adalah persoalan serius menyangkut keselamatan warga. Sehingga perlu sinergitas dan koordinasi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah setempat.
Karena menurutnya, meski sudah ada penanganan serius dari TNI-Polri, itu belum cukup. Pemerintah daerah harus turun langsung dalam upaya membantu warga tersebut.
Apalagi kata Kapolres, yang dibutuhkan warga khususnya yang terdampak banjir saat ini adalah bantuan sembako dan makanan siap saji. Mengingat segala perlengkapan dan peralatan rumah, serta fasilitas lainnya sudah tidak bisa digunakan akibat banjir.
“Saya berharap ini menjadi perhatian kita semua. Semua harus berperan dalam penanganan persoalan ini, terutama di daerah yang rawan banjir” tegas Kapolres lagi.
Kapolres juga meminta agar pemerintah daerah dapat mengkaji kembali tentang alih fungsi hutan yang kini dijadikan perkebunan. Karena menurutnya, faktor lain penyebab terjadinya banjir itu disebabkan pembabatan hutan.
“Ketika hutan terus dijadikan kebun, tidak ada lagi pohon-pohon yang akan meresap air. Ditambah lagi aliran sungai yang dangkal, hingga tidak bisa menahan debit air yang mengakibatkan luapan dan terjadi banjir,” tambanya.
Di tempat yang sama, Dandim juga mengungkapkan dalam persoalan banjir pemerintah daerah seharusnya lebih cepat. Karena ini menyangkut kemaslahatan orang banyak.
Persoalan banjir ini menjadi persoalan serius, harus butuh penanganan cepat terhadap warga yang terdampak banjir. Terutama mencari bagaimana solusinya untuk mengantisipasinya.
“Itu pentingnya koordinasi dan sinergitas antara pemerintah daerah dan TNI-Polri. Yaitu untuk mencari solusi dalam penangan persoalan bencana ini,” tegas Dandim.
Banjir yang di Kecamatan Monano, terbilang banjir yang cukup parah. Bahkan beberapa rumah nyaris tertutup air akibat luapan air sungai dari kaki gunung yang masuk ke pemukiman warga.
Parahnya lagi, akses lalulintas sempat terputus. Ratusan kendaraan antrian menunggu surutnya air yang mencapai setengah badan dari orang dewasa.(isno/gopos)