GOPOS.ID, GORONTALO – Nilai tukar petani atau NTP pada Bulan Maret 2023 tercatat sebesar 104,35 atau mengalami kenaikan sebesar 1,49 poin dibanding September 2022 yang tercatat sebesar 102,86. Kenaikan NTP ini menjadi salah satu faktor penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengatakan, persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2023 sebesar 15,15 persen atau menurun 0,36 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,27 persen poin terhadap Maret 2022.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 183,71 ribu orang, menurun 3,64 ribu orang terhadap September 2022 dan menurun 1,73 ribu orang terhadap Maret 2022,” ujar Mukhanif, Senin (17/7/2023).
Selain kenaikan NTP, faktor lain yang mendorong penurunan angka kemiskinan Gorontalo adalah angka inflasi yang terkendali. Menurut Mukhanif, selama periode September 2022-Maret 2023, angka inflasi umum Kota Gorontalo tercatat sebesar 0,83 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional pada periode yang sama tercatat sebesar 1,32 persen.
“Kota Gorontalo menempati urutan kedua angka inflasi umum terendah, setelah Mamuju, dari 13 kota IHK di Pulau Sulawesi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mukhanif mengatakan, persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 4,47 persen, menurun 0,02 persen poin dari kondisi September 2022 yang tercatat sebesar 4,49 persen.
Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 23,73 persen, menurun 0,79 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2022 yang tercatat sebesar 24,52 persen.
Adapun komoditas yang memberi sumbangan besar terhadap garis garis kemiskinan adalah beras. Dengan persentase andil terhadap garis kemiskinan sebesar 26,52 persen di perkotaan dan 27,12 persen di pedesaan.
“Jadi memang kalau beras naik dan cukup rentan terhadap garis kemiskinan. Ini untungnya dengan naiknya harga beras petani menerima efek baik dari kenaikan harga beras dengan peningkatan NTP.
Garis Kemiskinan Provinsi Gorontalo pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp442.194,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp339.799,- (76,84 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp102.395,- (23,16 persen).
Meskipun mengalami penurunan, angka kemiskinan Gorontalo masih jauh dari angka kemiskinan nasional yang sebebsar 9,36 persen. Bahkan Gorontalo masih masuk lima besar daerah termiskin di Indonesia. (muhajir/gopos)