GOPOS.ID, GORONTALO – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Gorontalo, Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M, menginstruksikan kepada seluruh personel Polri di Gorontalo untuk menjalin sinergi bersama ulama.
Instruksi itu disampaikan Irjen Pol Akhmad Wiyagus menindaklanjuti Commander Wish (penyampaian, red) Kapolri, Jendral Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Yakni konsep Transformasi menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibiltas, dan Transparansi Berkeadilan).
Konsep Tranformasi menuju Polri yang Presisi dijabarkan dalam 4 bidang, 16 Program prioritas , 51 kegiatan, dan 177 rencana aksi. Salah satu bidang yang masuk dalam program prioritasnya adalah transformasi di bidang pelayanan publik. Di antaranya program pemantapan komunikasi publik yang diwujudkan dengan kegiatan membangun hubungan dan komunikasi proaktif dengan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, S.I.K, menjelaskan penguatan sinergi Polri dan Ulama di Gorontalo telah diawali oleh Kapolda Gorontalo. Yakni melakukan pertemuan dengan para tokoh serta pimpinan organisasi Islam se-Provinsi Gorontalo, Kamis (28/1/2021)
“Selanjutnya para Kapolres jajaran menindaklanjutinya dengan kegiatan sambang dan tatap muka bersama tokoh agama,” ujar Wahyu Tri Cahyono.
Mantan Kapolres Bone Bolango itu menjelaskan, menindaklanjuti commander wihs Kapolri, maka Kapolda Gorontalo telah memerintahkan seluruh Kapolres se-Gorontalo untuk mengimplementasikan apa yang menjadi arah kebijakan Kapolri tersebut. Sebab, dukungan para ulama, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat sangatlah penting dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas di Propinsi Gorontalo.
“Saat ini begitu banyak informasi yang bermuatan hoaks, isu SARA, maupun berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat. Hal ini sangat membutuhkan peran serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mengimbau masyarakat agar tetap tenang, serta tak mudah terprovokasi,” tutur Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Baca juga: Polairud Gorontalo Amankan 3 Terduga Pelaku Bom Ikan di Pohuwato
Alumni Akpol 1998 itu menjelaskan, silaturahmi dan komunikasi antara anggota Polri dengan para tokoh harus terbangun sejak awal secara baik. Jangan nanti ketika ada permasalahan baru kemudian menjalin hubungan dengan para tokoh.
“Inilah yang terus ditekankan oleh Bapak Kapolda Gorontalo kepada para Kapolres,” kata Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Sinergi Polri bersama para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pemuda, menjadi modal penting dalam mewujudkan tatanan kehidupan mayarakat aman, nyaman dan tertib. Sebab tidak semua istilah hukum, serta imbauan Kepolisian, dapat dengan mudah dimengerti oleh masyarakat.
“Oleh karena itu butuh peran dari para ulama, tokoh agama, dan masyarakat untuk bisa menerjemahkan. Sehingga masyarakat dengan muda memahami,” tutur Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Di sisi lain, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono menyampaikan, Kapolda Gorontalo turut berharap para ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk terus memberikan edukasi pentingnya protokol kesehatan. Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Mari bersama kita patuhi protokol kesehatan. Jangan pernah kendor untuk saling mengingatkan 3M agar kita semua terhindar dari Covid-19,” imbau Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.(adm-02/gopos)