GOPOS.ID, GORONTALO – Para pelanggan Perusahan Listrik Negara (PLN) di Gorontalo harus bersiap-siap menghadapi pemadaman bergilir lagi. Alasannya, sistem kelistrikan interkoneksi Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulut-Go) mengalami defisit 30 Megawatt (mw).
Kekurangan daya listrik itu dipicu oleh tidak beroperasinya kapal pembangkit listrik di Amurang. Kapal yang disewa PLN tersebut berhenti beroperasi lantaran disegel Bea Cukai. Penyegelan disebabkan masa berlaku izin impor kapal pembangkit listrik telah habis.
PLN Sulut, Sulteng dan Gorontalo (Suluttenggo) merilis, dengan adanya defisit lebih kurang 30 MW maka PLN akan melakukan pemadaman bergilir. Kebijakan itu berlaku sejak Minggu (24/2/2019) pukul 00.00. Adapun area pemadaman bergilir meliputi daerah Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.
Pemadaman bergilir berlaku sampai beroperasinya kembali kapal pembangkit listrik. Dalam artian pengurusan perpanjangan izin impor telah selesai dilakukan dan segel dibuka kembali pihak Bea Cukai.
“PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan,” tulis PLN Suluttenggo.
Baca juga : 11 Jam Listrik di Gorontalo Padam Total, Warga Kecewa
Sekadar informasi Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan disewa PT PLN dari Turki. Kapal tersebut memiliki kapasitas 120 MW dan dioperasikan di PLTU Amurang. Sewa kapal pembangkit listrik itu merupakan solusi temporer untuk mengatasi defisit daya yang terjadi pada saat itu.
Kapal pembangkit listrik dioperasikan sejak tanggal 28 Januari 2016, memasok sekitar 30% kebutuhan listrik di Sulut-Gorontalo. Masa sewa kapal pembangkit akan berakhir pada 2021. Atau setelah pembangkit permanen yang masih dibangun telah siap dioperasikan.(adm-02)
Baca juga : Gangguan Sistem Interkoneksi, Listrik Gorontalo Padam Total