GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo meluncurkan 35 buku cerita anak dwibahasa dan kamus bergambar Gorontalo-Indonesia Edisi II, Jumat (22/12/2023). Peluncuran buku cerita anak dwibahasa merupakan salah satu inovasi Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo dalam upaya melestarikan bahasa daerah Gorontalo. Khususnya untuk kalangan anak-anak dan pelajar tingkat dasar hingga menengah.
Hadir dalam peluncuran 35 buku cerita anak dwibahasa dan kamus bergambar Gorontalo-Indonesia Edisi II, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Lukman Kasim; Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Ahmad Nawari, Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Gorontalo, Rudi Syaifullah, serta perwakilan Balai Guru Penggerak (BPG). Hadir pula perwakilan guru dan siswa.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Ahmad Nawari, menjelaskan buku-buku cerita anak dwibahasa yang diluncurkan merupakan karya dari penulis-penulis di Gorontalo. Penyusunan dan peluncuran buku dwibahasa Gorontalo-Indonesia merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah. Mengingat saat ini, terutama di kalangan generasi muda, penggunaan bahasa daerah Gorontalo mulai menurun.
“Kita melakukan survey uji keterbacaan di beberapa sekolah, persentase siswa yang bisa berbahasa Gorontalo sangat kecil,” ungkap Ahmad Nawari.
Menurut Ahmad Nawari, bahasa daerah merupakan aset nasional bangsa. Oleh karena itu Badan Bahasa sangat mendorong pelestarian bahasa daerah agar bahasa daerah yang merupakan aset nasional bangsa tidak punah atau hilang.
“Salah satu upaya tersebut diwujudkan Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo dengan meluncurkan buku cerita anak dwibahasa. Lewat buku cerita anak dwibahasa diharapkan bisa menanamkan kecintaan anak-anak untuk melestarikan bahasa daerah Gorontalo,” tutur Ahmad Nawari.
Ahmad Nawari menjelaskan, penyusunan buku cerita anak dwibahasa Gorontalo-Indonesia ini telah melewati tahap yang cukup panjang. Dimulai dari sayembara hingga proses penerjemahan ke bahasa Gorontalo. Tahapan yang panjang itu melewati berbagai dinamika dan tantangan.
“Alhamdulillah dari proses yang panjang itu bisa hadir 35 buku cerita anak dwibahasa. Proses selanjutnya akan dilakukan pengurusan ISBN agar buku ini bisa diperbanyak dan kemudian dibagikan kepada masyarakat,” urai Ahmad Nawari.
Kepala Diknas dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Lukman Kasim, mengapresiasi langkah Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo yang telah meluncurkan buku cerita anak dwibahasa. Langkah tersebut sangat membantu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo dalam melestarikan bahasa daerah melalui lembaga pendidikan.
“Saat ini kita sudah menyusun silabus bahasa Gorontalo untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tentunya dengan kehadiran buku cerita dwibahasa ini semakin memperkaya referensi baik untuk guru maupun siswa berkaitan dengan bahasa Gorontalo,” kata Lukman Kasim.
Lukman Kasim berharap, kolaborasi Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo bersama jajaran pemerintah daerah terus terjalin dalam upaya melestarikan bahasa daerah Gorontalo. Sebab dewasa ini penggunaan bahasa Gorontalo di kalangan masyarakat Gorontalo sendiri semakin berkurang.
“Kita sangat khawatir bila tidak diberi perhatian secara serius, bahasa Gorontalo akan punah,” tandas Lukman Kasim.(hasan/gopos)
Daftar 35 Buku Cerita Anak Dwibahasa yang Diluncurkan Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo 2023:
- Cerita Rahasia (Lina Nurdiana)
- Dulohupa (Sultan Sulaiman)
- Lentera dalam Perahu Pepaya (Muhlisa Nurkamiden)
- Intip, Intip (Rahmah Bangun)
- Kotak Rahasia Amar (Esti Asmalia)
- Kue Apa Ya? (Esti Amalia)
- Di Mana Riri Bersembunyi? (Musrifah M)
- Ikut Ketuk Sahur Keliling, Yuk! (Khasnau Saifira)
- Malam Sejuta Cahaya (Vivi O. Pulukadang)
- Hadiah untuk Hasan (Salman Alade)
- Aha! Ada Ekorku (Sheptiani Rusmaningtyas)
- Si Jumaati dan Polopalo Ajaib (Yusrilsyah Limbanadi)
- Petualangan Si Botol Bekas (Novalia A.R)
- Kala-kala Lala yang Hilang (Tri Utami Suleman)
- Sahur Tiliaya (Rahmawati Eka Putri Ali)
- Nike Ajaib di Teluk Gorontalo (Muhammad Aditya W.)
- Namaku Bi, Si Babi Rusa (Novalia A.R)
- Terompet Penjual Nike (Sucipto)
- Aye! Aye! Kapten! (Arinda Gawa)
- Misteri Selendang Ungu (Ester Yunginger)
- Tamu-tamu Danau Limboto (Novalia A.R)
- Cici dan Nini (Tri Utami Suleman)
- Ramadan Tahun Lalu (Dandrianto Gani)
- Malam Pasang Lampu (Fahrul Rizki)
- Tutulowa (Raihan Lahidjun)
- Denggi yang Rakus (Raihan Lahidjun)
- Putri Bulaidaa (Raihan Lahidjun)
- Asal-usul Boalemo (Raihan Lahidjun)
- Lapalapato (Raihan Lahidjun)
- Asal Mula Desa Taludaa (Raihan Lahidjun)
- Toyongo Putri Raja (Muhammad Irata)
- Tiga Anak Bunggo (Muhlisa Nurkamiden)
- Putri Mohulintoli (Armiati Rasyid)
- Mitos Otajin (Munawir Patilima)
- Bacoho (Wahyuni Wumu)