GOPOS.ID, GORONTALO – Gonjang ganjing nasib 4.608 honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Provinsi Gorontalo sudah bergulir sejak awal tahun 2020. Sebabnya, per 31 Desember 2019 kontrak mereka berakhir dan belum diperpanjang.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sudah melakukan pemetaan, ada 1.473 honorer yang terindikasi bekerja sebagai tenaga administrasi yang harusnya menjadi beban kerja PNS. 1.575 orang sebagai tenaga pendidik dan sisanya sebagai tenaga medis dan tenaga teknis.
Pilihan sulit ada di tangan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kala itu. Memberhentikan ribuan honorer untuk memaksimalkan kinerja 5.789 PNS atau ribuan honorer berpotensi menjadi pengangguran yang berdampak pada kesejahteraan keluarganya.
3 Februari 2020
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menggelar rapat pimpinan OPD di Aula Rujab Gubernur. Pada pertemuan ini, Gubernur Rusli mengevaluasi program pekerjaan fisik seperti pembebasan lahan waduk Bulango Ulu, penyediaan rumah RH-IR, termasuk rencana pelelangan proyek pemerintah. Ia meminta semua OPD sudah bergerak melaksanakan realisasi fisik maupun keuangan di awal tahun.
Pada pertemuan ini, juga membahas nasib ribuan tenaga honorer, apakah dilanjutkan kontraknya atau tidak. Ada 4.608 honorer yang dirumahkan, di sisi lain tenaga mereka dibutuhkan untuk operasional pelayanan dan pemerintahan.
3 Februari 2020
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program dengan Pemkab Gorut. Rakorev ini rutin dilakukan setiap awal tahun untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mensinergikan program antar provinsi dan kabupaten/kota.
Ia berharap program yang sudah didanai oleh pemerintah provinsi tidak lagi dianggarkan oleh pemkab Gorut, begitu pula sebaliknya. Hal itu dimaksudkan agar program lebih fokus, tepat guna dan tepat hasil. Pemprov mengalokasikan Rp156 miliar untuk Pemkab Gorut.
4 Februari 2020
Gubernur Rusli Habibie memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program dengan Pemkot Gorontalo. Ia menyoroti tentang pembangunan dan tata kota yang belum maksimal. Fasilitas jalan dan saluran air banyak yang rusak sehingga butuh perhatian bersama.
5 Februari 2020
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkunjung ke Gorontalo. Kunjungan mantan Gubernur Sulsel dua periode itu untuk melepas ekspor produk pertanian senilai Rp115 miliar.
Ekspor sebesar itu terdiri dari tiga produk yaitu kopra putih sebanyak 600 ton dengan nilai Rp8,4 miliar dengan tujuan negara Pakistan. Ada juga produk tepung kelapa sebanyak 6500 ton dengan nilai Rp106,6 miliar dengan tujuan Tiongkok, Taiwan, Jerman, Belanda, Rusia, Polandia dan Afrika. Produk briket arang tampurung kapasitas 30 ton yang dipesan Arab Saudi diekspor dengan nilai Rp576.000.000,-.
7 Februari 2020
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menemui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membahas nasib ribuan tenaga honorer daerah. Jika merujuk pada PP no. 49 Tahun 2018, tidak adalagi istilah honorer, yang ada hanya PNS dan PPPK.
Hasil pertemuan itu cukup positif, di mana menurut Mendagri masih ada peluang untuk merekrut dan membiayai tenaga honorer. Hal itu sejalan dengan Permendagri No. 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun 2020.
11 Februari 2020
Ribuan pegawai honorer Pemprov Gorontalo memadati Bandara Djalaluddin Gorontalo. Kedatangan mereka untuk menjemput Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang tiba dari Jakarta. Honorer merasa bersyukur nasib mereka semakin jelas usai dikonsultasikan dengan pemerintah pusat.
12 Februari 2020
Gubernur Rusli memutuskan untuk mengakomodir 4.608 tenaga honorer untuk dipekerjakan lagi tahun 2020. Kebijakan itu diambil usai berkonsultasi dengan Medagri dan pihak Kemenpan RB. Sebanyak 999 honorer yang rencananya dirumahkan berdasarkan kajian BKD diminta ditunda.
“Ibu Idah (istri Gubernur Rusli) sampaikan, Pak kasihan kalo mereka diberhentikan. Bukan Cuma si A saja yang menerima dampaknya, tapi juga si B istrinya, si C si D anak-anaknya dan seterusnya. Ini juga yang menjadi perhatian saya,” kata Rusli di hadapan ribuan honorer yang dikumpul di Aula Rujab Gubernur.
13 Februari 2020
Gubernur Rusli mengumpulkan pimpinan perbankan untuk mengetahui solusi bagi tenaga honorer yang ingin berhenti bekerja dan beralih profesi menjadi pengusaha. Gubernur Rusli ingin tahu ada skema pinjaman apa dari perbankan yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga honorer.
Ia juga meminta kepada dinas terkait untuk mengalokasikan bantuan ternak sapi, kambing dan atau ayam bagi pegawai honorer yang ingin berwirausaha. Alih profesi ini sebagai langkah antisipasif jika seandainya kebijakan penghapusan tenaga honorer pemerintah resmi diberlakukan tahun 2023 mendatang.
17 Februari 2020
Pemprov Gorontalo mematangkan kesiapan pelaksanaan Jelajah Wisata Sulawesi (JWS) tahun 2020. Kegiatan yang diikuti oleh pecinta otomotif ini menjadi yang pertama dilaksanakan dan masuk Calender of Event Wonderful Gorontalo 2020.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meminta agar setiap penanggungjawab etape memaparkan kesiapannya. JWS melwati empat provinsi yang dimulai dari Makassar Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, singgah di Gorontalo dan berakhir di Sulawesi Utara.
20 Februari 2020
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menggelar rapat pembinaan dengan kepala sekolah SMA/SMK/SLB sederajat di Aula Rujab Gubernur. Pengangkatan kembali ribuan tenaga honorer khusus di bidang pendidikan harus disikapi dengan manajemen dan distribusi guru dengan baik.
Rusli menekankan Dinas Dikbudpora untuk melakukan pemetaan kebutuhan guru. Menurutnya, kasus kekurangan guru di sekolah-sekolah tertentu dan menumpuknya guru di sekolah lain bisa dihindari jika ada pemetaan guru di setiap sekolah.
21 Februari 2020
Pemprov Gorontalo meluncurkan Calender of Event Wonderful Gorontalo tahun 2020 di Hotel Gammara, Makassar, Sulsel. Peluncuran agenda pariwsata daerah ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Pariwisata Ari Juliano Gema dan sejumlah pimpinan OPD. Calender of Event Pariwisata Gorontalo diawali dengan kegiatan Jelajah Wisata Sulawesi yang digelar keesokan harinya.
22 Februari 2020
Touring Jelajah Wisata Sulawesi (JWS) 2020 resmi dimulai. Mengambil titik start di Center Point of Indonesia Kota Makassar, touring di lepas oleh Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf RI, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Pemprov Makassar dan Walikota Makassar.
JWS yang melintasi empat provinsi di Sulawesi itu diikuti oleh 75 unit mobil. Rinciannya, JK Merah Putih Community sebanyak 26 mobil, JK Owner Community 16 mobil, dan 33 unit mobil tim pendukung. Gubernur Rusli menjadi salah satu peserta touring.
Beberapa kota disinggahi pada JWS hari pertama di antaranya Kota Pare-Pare dan Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Di setiap kota rombongan disambut oleh pemerintah setempat dengan jamuan makan dan pagelaran seni budaya dan promosi pariwista setempat.
23 Februari 2020
Rombongan touring JWS bergerak dari Toraja ke Sulawesi Tengah. Gubernur Rusli dan rombongan mampir di Toraja Utara untuk menikmati “Negeri di Atas Awan”. Perjalanan dilanjutkan dengan singgah di Kabupaten Luwu Utara dan nginap di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Rusli dan rombongan sempat menggelar kegiatan dengan warga Gorontalo di rantau yang tergabung dalam organisasi Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) Poso. Rusli berpesan agar warganya dirantau menjaga kerukunan dan mendukung setiap program pemerintah setempat.
24 Februari 2020
Rombongan JWS bergerak dari Kabupaten Poso menuju Kabupaten Parigi Mouting, Sulawesi Tengah. Rombongan disuguhkan dengan keragaman budaya di Desa Banggili, Kecamatan Banggili, Parigi Moutong.
Warga minoritas Hindu saat itu baru saja usai menggelar upacara Odolan. Upacara itu menarik minat peserta sebagai bukti keragaman budaya dan adat istiadat di nusantara. Usai dari Parigi Moutong rombongan dijadwalkan tiba di Provinsi Gorontalo keesokan harinya.
25 Februari 2020
Setelah menempuh jarak lebih kurang 1305 kilometer, rombongan touring JWS tiba di Gorontalo. Mereka disambut oleh Wakil Bupati Boalemo Anas Yusuf di vila pribadi Rusli Habibie di Pantai Bolihutuo.
Selain jamuan makan malam, peserta disambut dengan pagelaran budaya Gorontalo. Keesokan harinya rombongan akan diperkenalkan dengan salah satu destinasi unggulan di Boalemo, Pulo Cinta.
26 Februari 2020
Rombongan JWS bergerak menuju Kota Gorontalo. Sebelum itu, rombongan singgah di Pulo Cinta, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo. Peserta touring yang berasal dari berbagai kota di Indonesia mengaku terkesan dengan pesona Pulo Cinta.
Rombongan mampir di Patung BJ Habibie di Kecamatan Isimu untuk menggelar Bakti Sosial NKRI Peduli. Sebanyak 1.500 warga kurang mampu disantuni dengan bantuan bahan pangan bersubsidi. Acara diakhiri dengan jamuan makan malam di Taruna Remaja Kota Gorontalo.
27 Februari 2020
Peserta touring Jelajah Wisata Sulawesi (JWS) 2020 menikmati pesona wisata Gorontalo. City tour kali itu peserta diarahkan untuk berwisata ke Benteng Otanaha, wisata Hiu Paus dan spot Kantor Gubernur Gorontalo di puncak Botu.
28 Februari 2020
Rombongan touring JWS melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Utara melalui pantai Selatan. Kabupaten pertama di Sulawesi Utara yang disinggahi yakni Bolaang Mongondow Selatan. Seusai salat Jumat berjamaah, rombongan disambut makan siang oleh Pemkab Bolsel.
Perjalanan berlanjut ke Kota Kotamobagu. Seperti pada etape-etape sebelumnya, kadatangan Rusli dan rombongan disambut Wali Kota Kotamogu Tatong Bara dan jajaran.
Sebelum menggelar pertemuan dengan warga KKIG di Kota Kotamobagu, Rusli dan rombongan terus ke Danau Tondok, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Peserta JWS terpukau dengan keindahan danau tersebut. Satu per satu berpencar untuk mencari spot berswafoto.
29 Februari 2020
Usai nginap semalam di Kota Kotamobagu, perjalanan touring JWS berlanjut dengan mengitari Bolmong Timur, Minahasa Tenggara dan Minahasa sebelum berakhir di Manado, Sulawesi Utara. Destinasi wisata Danau Linow menjadi persinggahan rombongan JWS.
Rombongan tiba di Kota Manado menjelang magrib dan disambut di Rumah Jabatan Gubernur Sulut. Pemkab setempat menyambut baik kegiatan JWS sebagai bagian dari promosi wisata di pulau Sulawesi.