Apalagi Rachmad Gobel terus konsisten menjalankan amanat sang ayah untuk membantu kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo. Sejak Provinsi Gorontalo belum terbentuk hingga saat ini yang telah memasuki usia 22 tahun.
Rachmad Gobel tak pernah absen menyapa dan berkontribusi terhadap kemajuan daerah dan masyarakat Gorontalo. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal itu membuat tingkat popularitas maupun elektabilitas Rachmad Gobel begitu tinggi. Buktinya ketika Rachmad Gobel tampil pada Pemilu 2019. Tokoh yang diberi gelar adat “Ti Bulilango Hunggia” atau “Pemberi Cahaya Negeri” ini tak hanya sekadar lolos untuk duduk di Parlemen.
Tetapi juga mampu mengubah konstalasi politik Gorontalo. Dominasi Golkar dengan dua kursi pada Pemilu 2014 mampu dipatahkan NasDem seiring kehadiran Rachmad Gobel. Pun dalam perolehan suara. Rachmad Gobel tampil sebagai peraih suara terbanyak urutan pertama.
Jika Rachmat benar-benar serius maju di Pilgub Gorontalo 2024, maka sudah hampir bisa dipastikan, Partai NasDem akan menjadi partai kedua yang akan berkuasa di Gorontalo.
Pasalnya sejak tahun 2000 atau pertama kalinya Provinsi Gorontalo berdiri, Partai Golkar selalu mendominasi kepemimpinan di Provinsi Gorontalo hingga ke Kabupaten/Kota.
Namun akan berbeda ceritanya jika di 2024 mendatang, Rachmat Gobel maju sebagai Cagub Partai NasDem. Namun jika Rachmat Gobel hanya memberikan delegasi ke kader Partai.
Rasanya agak sulit bagi NasDem mematahkan dominasi Partai Golkar untuk Pilkada yang terbangun sejak 2000. Apalagi kini Partai Golkar memiliki kader terbaik yang sangat siap untuk bertarung di Pilgub. (andi/gopos)