GOPOS.ID, GORONTALO – Inisiasi Kepala Desa (Kades) Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo mendirikan panti kesehatan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diapresiasi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Menurutnya hal tersebut merupakan inovasi yang baik untuk menampung dan rehabilitasi ODGJ.
Panti kesehatan ODGJ yang diberinama Rapih ODGJ MBM itu diinisiasi Kades Bendungan Ulul Azmi Kadji dibantu warganya. Salah satu rumah dihibahkan untuk menampung, menyembuhkan dan memberi pelatihan bagi warga yang terganggu mentalnya.
Ulul Azmi sebelumnya pernah menjabat anggota DPRD Provinsi Gorontalo dan kini banting setir menjadi kades di kampungnya.
“Ini inisiatif yang bagus, tadi sudah dilaporkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan dan Pak Bupati juga. Inovasi ini akan jadi perhatian kita dan sangat mendukung. Jika ada yang dibutuhkan tolong buatkan proposal kita bantu,” ucap Rusli saat berkunjungan ke desa tersebut didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah, Senin (7/12/2020).
Dikatakan Rusli, masalah orang gangguan jiwa di Gorontalo belum banyak mendapat perhatian bagi oleh pemerintah maupun sanak keluarganya sendiri. Rusli mengaku pernah mendapati ODGJ yang terpaksa dipasung oleh keluarga karena mengancam keselamatan jiwa keluarga dan orang sekitar.
“Ibu (Idah Syahidah) teringat ketika saya Bupati Gorontalo Utara dulu. Ada orang dengan gangguan jiwa dipasung. Diajak bicara masih nyambung. Sama ibu dirawat akhirnya sembuh. Diberi pelatihan untuk membuat pot bunga,” kenang Rusli.
Baca juga: Masih 3.299 DPT Belum Lakukan Perekaman KTP-el
Rusli berharap panti kesehatan ini bisa menampung banyak ODGJ di Kabupaten Boalemo yang pada gilirannya bisa disembuhkan dan kembali produktif. Tugas tugas semacam ini tidak cukup hanya digerakkan oleh pemerintah daerah, tapi butuh partisipasi masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Boalemo Irfan Hemeto menjelaskan, panti kesehatan ODGJ belum lama dibangun. Ada kecenderungan orang ganggungan jiwa setelah sembuh namun tidak terterima lagi di lingkungan masyarakatnya.
“Kasus yang muncul kemarin itu ada orang dengan gangguan jiwa dirujuk ke Rumah Sakit Tombulilato. Begitu dia sembuh tidak terterima lagi di masyarakat. Nah dengan adanya panti ini pemerintah desa berharap akan melakukan pelatihan supaya produktif dan tidak menjadi beban masyarakat dan beban pemerintah,” jelasnya.
Rencananya panti kesehatan ODGJ akan dikembangkan dengan dana desa tahun 2021. Pemerintah desa juga sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih representatif.