GOPOS.ID, GORONTALO – Sindiran datang dari politisi Golkar Gorontalo Ghalieb Lahidjun. Hal ini seiring dengan ancaman Rustam Akili yang akan menggugat Gubernur Rusli Habibie, terkait hibah untuk Shoping center Limboto. Menurut Ghalieb Lahidjun, ancam mengancam seperti itu adalah gaya lama dan hanya mainan semasa mahasiswa dulu.
Tak hanya itu, Rustam Akili yang kini menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NasDem, dikatakan Ghalieb memiliki sosok yang suka menggugat maupun lapor melapor.
“Ya kalau urusan gugat menggugat, lapor melapor, saya tau persis beliau (Rustam-red) memang ahlinya. Beliaukan Doktor ilmu hukum, kalau saya pribadi justru ingat lapor melapor, ancam mengancam begitu jadi rindu masa-masa kuliah dulu,” kata pria yang juga Wakil ketua DPD partai Golkar Provinsi Gorontalo, saat dimintai tanggapan perihal polemik hibah Shopping Center yang belakangan mulai jadi komoditas politik.
Ghalieb pun menjelaskan bahwa sebagai politisi yang sudah sangat senior. Tak harus membiasakan penyelesaian setiap polemik ekonomi, politik, sosial budaya apalagi pemerintahan dengan cara melapor-melapor. Melainkan harus diselesaikan dengan komunikasi, diskusi, musyawarah, serta dengan kepala dingin. Agar keputusan dan kesepakatan yang lahir itu dapat memberi solusi yang baik dan benar bukan malah menambah runyam masalah.
Baca juga: Golkar Bakal Kerahkan Ribuan Massa For Kampanye Jokowi-Maruf di Gorontalo
“Rubah sajalah gaya ancam mengancam, lapor melapor, serang menyerang, hujat menghujat, dan saling menjatuhkan. Mengurusi daerah itu, bukan seperti main film action yang setiap saat harus selalu ada adegan perkelahian serta tembak menembak,” ujar Ghalieb.
“Kita harus benar-benar sadar bahwa, saat ini kita sudah hidup di zaman demokrasi. Dimana pilihan penyelesaian masalah secara intelektual dan transparan, jauh lebih tepat dari pada ancam mengancam. Kita harus belajar dari moto pegadaian, mengatasi masalah tanpa masalah” imbuh, Caleg Deprov dari Golkar itu.
Ghalieb malah memberi saran terhadap polemik yang diutarakan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai NasDem tersebut. Menurutnya, jauh lebih arif jika Gubernur dan Bupati Kabupaten Gorontalo atau instansi terkait yang mereka tugaskan untuk menggelar rapat koordinasi untuk membahas polemik tersebut agar bisa ditemukan solusi yang tepat dalam penyelesaiannya.
Baca juga : Solidnya Koalisi Jokowi di Gorontalo, Serangan ke Rusli Asalnya dari Mana?
“InsyaAllah itu cara yang lebih manusiawi, tidak usah terpengaruh dengan pernyataan yang provokatif. Apalagi saat ini kita tinggal menghitung mundur 14 hari pemilu 17 April 2019. Sehingga isu apapun pasti akan segera dikapitalisasi untuk menurunkan elektabilitas lawan politik dan sekaligus berusaha untuk menaikan elektabilitas partainya,” pungkas Ghalieb. (tim/adm-01/gopos)