Laporan: Hasanuddin Djadin – Tanah Toraja
Bunyi lonceng sayup-sayup terdengar. Memecah kesunyian subuh. Kokok ayam saling bersahutan, menandakan fajar akan segera tiba.
Udara dingin yang menyelinap dari sela ventilasi, membuat badan sedikit menggigil. Pilihan paling enak, menarik selimut dan membungkus seluruh badan di atas ranjang yang empuk.
Namun, pilihan yang akan diamini oleh banyak orang, itu harus ditanggalkan. Walaupun badan terasa agak kaku setelah perjalanan panjang dari Kota Makassar hingga Rantepao, Toraja Utara. Agenda Jelajah Wisata Sulawesi (JWS) 2020 hari kedua, Ahad (23/2/2020) sudah harus dimulai.
Pukul 05.00 WITA, rombongan touring JWS 2020 berkumpul di lobi Hotel Misiliana, Rantepao, Toraja Utara. Bersiap menuju ke Desa Benteng Maluku, Kecamatan Kapalapitu, Toraja Utara. Tepatnya ke Bukit Lolai.
Di tengah serangan hawa dingin, seluruh crew sudah harus berjibaku dengan berbagai persiapan. Mulai dari perlengkapan pribadi, peralatan kerja, hingga kesiapan kendaraan.
Pukul 06.00 WITA, iring-iringan kendaraan mulai bergerak ke lokasi. Dari hotel Misiliana, rombongan touring JWS 2020, ke arah Barat melintasi Jl. Pongtiku. Berjarak 100 meter, rombongan yang dipimpin Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, berbelok ke kanan.
Baca juga: Rombongan 2020 Tiba di Tanah Toraja
Melintasi jembatan yang membentang di atas Sungai Sadang, Rantepao. Beranjak 1 kilometer dari jembatan, adrenalin peserta rombongan touring JWS berpacu lagi. Jalan yang menanjak tinggi membuat mesin kendaraan meraung lebih garang. Perjalanan makin menantang.
Badan jalan yang sempit dan berliku tajam memaksa kendaraan hanya bisa berlari 20 KM/jam. Apalagi di beberapa titik, kondisi jalan sangat menanjak dengan tikungan ekstrim. Bagi yang terlalu mahir mengendarai mobil, sebaiknya tidak membawa kendaraan sendiri. Terlalu berisiko dan berbahaya.
Walaupun terbilang cukup ekstrim, perjalanan menuju ke Bukit Lolai menyajikan pemandangan yang. Udara sejuk disertai kabut tipis di antara deretan pohon Pinus mengiringi perjalanan menuju ke Bukit Lolai.
Lebih kurang 20 menit menanjak, satu persatu kendaraan rombongan touring JWS 2020 sampai di puncak Lolai. Di atas bukit, terpampang huruf timbul dengan ukuran besar. “Negeri di Atas Awan, To Tombi”.
Ya, lokasi wisata Negeri di Atas Awan, To’ Tombi menjadi pembuka agenda touring JWS 2020 etape II.
Untuk masuk ke lokasi, pengunjung wajib membayar tiket seharga Rp15 ribu/orang. Dari pintu masuk, tiga buah rumah Tongkonan (rumah khas Toraja) yang saling berdampingan, menjadi pembuka keindahan negeri di atas awan.
Baca juga: Touring JWS 2020: Menemukan Cinta Sejati di Kota Parepare
Dari lokasi rumah Tongkonan, Rusli Habibie yang ditemani istri Idah Syahidah, serta putra sulung Alham Prasogo, berjalan menuju tapi bukit Lolai.
Gumpalan kabut yang menutupi lembah, seakan membuat puncak bukit Lolai berada di atas awan. Cahaya matahari yang baru saja menampakan diri, menghiasi keindahan alam Negeri di Atas Awan.
Pesona alam Negeri di Atas Awan makin lengkap dengan suguhan secangkir kopi hangat. Sajian kopi khas daerah Toraja itu turut ditemani dengan pisang goreng. Hmm.. sungguh nikmat.
“Keindahan alam To’tombi ini merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga,” ujar Rusli Habibie.
Lebih kurang 30 menit menikmati sajian kopi hangat dan pisang goreng, rombongan touring JWS 2020 beranjak kembali ke Hotel Misiliana. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju ke Tentena, Poso. (*)