GOPOS.ID, GORONTALO – Tren kasus positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan yang sangat tajam.
Hingga Rabu (05/08/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai angka 1427 pasien.
Melihat tren ini, juru bicara satuan tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr Triyanto Bialangi menjelaskan, walaupun di masa PSBB I, II dan III, jumlah pasien positif mengalami peningkatan secara kumulatif, namun jika di rata-rata perhari, justru mengalami penurunan.
“Jika di PSBB pertama, ada 121 kasus dalam dua minggu, itu artinya ada 5,2 orang perhari yang positif. PSBB kedua meningkat lagi jumlahnya menjadi 214 dan perharinya ada 6,6 orang yang positif. Di PSBB ketiga, memang kumulatifnya mencapai 246 tapi justru perharinya hanya ada 3 orang yang positif,” beber Tri dalam konferensi pers Kamis (06/08/2020).
Berdasar pada data ini, dr Tri menilai hal ini merupakan dampak dari kepatuhan masyarakat di masa PSBB. Kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mampu menekan jumlah kasus positif.
Hal berbeda justru terjadi pada masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal life. Tri membeberkan, di masa ini kasus positif melonjak hingga 300 persen.
Dari 246 kasus pada akhir PSBB ketiga, kemudian naik menjadi 416 kasus dengan jumlah kasus rata-rata perhari sebanyak 11,4 orang. Angka itu terus bertambah di dua minggu selanjutnya menjadi 820 kasus atau 28,8 perhari.
“Dan pertanggal 02 Agustus 2020, kasusnya menjadi 1285 pasien atau perharinya mencapai 58,1 orang. Dan menurut analisis kami berdasarkan data, peningkatan kasus yang sangat tinggi merupakan imbas dari sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap protokol kesehatan,” imbuhnya.
Di akhir paparannya dr Tri terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menjaga imun tubuh dan rajin berolahraga.
Dari 1427 kasus positif di Gorontalo, 798 orang dinyatakan sembuh. Sementara itu 38 orang meninggal dunia dan 591 sedang dalam perawatan. (rls/adm-01/gopos)