GOPOS.ID, GORONTALO – Lagi-lagi perusahaan asal Jepang tertarik menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.
Kali ini potensi kerjasama yang dilirik antara lain pengelolaan limbah jagung dan budi daya mangrove dalam rangka mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik, khususnya mengurangi emisi karbondiaksida dan gas rumah kaca.
Hal itu terungkap saat pertemuan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki dengan Wakil Presiden Direktur Matsushita Gobel Foundation, Heru Santoso dan CEO Sumitomo Indonesia, Hiroshi Karashima, termasuk sejumlah dosen dan peneliti dari Hiroshima University, Kamis (12/10/2023).
Sebelumnya, Perwakilan Sumitomo Indonesia Aryo Gurning menjelaskan, besarnya komoditas jagung di Gorontalo menjadi potensi besar akan pemanfaatan limbah jagung. Menurutnya, tongkol jagung yang biasanya hanya habis dibakar percuma akan dikumpulkan dan diolah menjadi pembangkit energi listrik.
“Selama ini limbah ini kurang begitu dimanfaatkan dan kurang ada nilai ekonominya, maka kita bisa tampung dan kita bawa ke pembangkit listrik yang selama ini masih menggunakan batu bara,” imbuhnya.
Sementara untuk budidaya mangrove, kata Aryo, meskipun Gorontalo tidak masuk lokus Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) namun potensi mangrove di Gorontalo ternyata cukup besar. Untuk itu harapannya agar tenaga ahli dari Hiroshima University bisa membantu teknologi yang dibutuhkan agar mangrove bisa mengurangi emisi dan menambah penyerapan karbon.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Sekda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menyambut baik rencana kerjasama itu.
“Kami akan memberi laporan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo, setelah itu kami akan membentuk tim untuk mengkaji sampai pada proses penandatanganan kerjasama,” kata Budiyanto.(adm03/gopos)