GOPOS.ID, MOOTILANGO – Pemuda di Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo meluapkan kekecewaannya dengan menanam sejumlah bibit kelapa di sepanjang jalan menuju tempat pelaksanaan World Coconut Day (WCD) yang rencananya akan dilaksanakan di wilayah setempat.
Pasalnya, beberapa titik akses jalan menuju lokasi kegiatan WCD dalam keadaan rusak, mulai dari Desa Talumopatu, Sidomukti, Karya Mukti, Satria hingga menuju lokasi pelaksanaan WCD Desa Huyula, Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo.
Padahal, jalan tersebut rencananya akan dilalui oleh tamu undangan, termasuk dari tamu mancanegara. Aksi spontanitas itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah selaku tuan rumah event internasional tersebut.
Salah satu pemuda Desa Talumopatu, Jasmin Dalango mengatakan, beberapa pemuda menanam bibit kelapa di jalan berlubang Kecamatan Mootilango karena, menurutnya, masih ada kegiatan yang lebih penting yang harus diselesaikan pemda setempat di wilayahnya, seperti akses jalan yang masih butuh perbaikan.
“Kami menilai pelaksanaan ivent WCD terbilang belum matang, tiba masa tiba akal. Karena kegiatan ini sebenarnya akan dilaksanakan di Kecamatan Asparaga, tapi tiba-tiba sudah pindah di Kecamatan Mootilango,” ujar Jasmin kepada Gopos.id, Rabu (13/9/2023).
Mereka menilai lokasi kegiatan belum siap dikunjungi oleh para peserta dari negara tetangga. Lebih anehnya lagi, kata Jasmin, pembangunan aula itu di tanah yang konon merupakan milik Bupati Gorontalo.
Kalau pun itu menggunakan dana APBD, kata Jasmin, pasti ada papan proyek. Menurutnya, kegiatan terlihat terburu-buru dengan melihat kondisi di lapangan, di mana sudah ada bibit kelapa yang di tanam.
“Kegiatan itu tinggal acara seremonial saja, tidak ada manfaat bagi kami sebagai masyarakat Mootilango, karena hanya di tanam di tanah milik Bupati Gorontalo,” ungkap Jasmin
Tak hanya itu, Jasmin menyoroti mobil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gorontalo yang hanya menjadi bahan angkut material untuk pembangunan aula dan operasional di lokasi WCD.
“Padahal kegiatan ini bertaraf internasional, jadi harus segala persiapan harus matang lebih awal, terlihat pelaksanaan itu menghalalkan segala cara,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo belum memberikan komentar ketika dimintai tanggapan seputar persiapan pelaksanaan WCD.(Yusuf/Abin/Gopos)