GOPOS.ID, GORONTALO – Satu pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Gorontalo dinyatakan meninggal dunia pagi tadi, Selasa (21/4/2020).
Sehari sebelum meninggalnya tepatnya pada Senin (20/4/2020) pasien 05 yang berasal dari Kelurahan Tamulabutao, Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo itu dinyatakan positif berdasarkan swab test dari Balai Besar Laboratorium, Makassar.
Dari data yang dirangkum gopos.id, bahwa pasien 05 merupakan pensiunan guru di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Kala pensiun, pasien 05 bersama keluarga balik ke Gorontalo.
Pasien 05 yang didampingi istrinya (kini pasien 06) bnersama seorang anak menggunakan kapal penumpang dari Nunukan menuju Gorontalo. Di Gorontalo mereka turun di pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara pada tanggal 3 April.
Setiba di Gorontalo, mereka langsung menuju ke kediaman mereka yang berada di kelurahan Tamulabutao. Disana mereka masuk dalam pemantauan oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 provinsi Gorontalo bersama-sama tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Gorontalo.
Pada tanggal 12 April, pasien 05 mulai mengeluhkan rasa sesak, dan batuk. Merasa kurang sehat, pada tanggal 13 April pasien 05 menuju Puskesmas untuk berobat.
Disana, petugas kesehatan yang melihat gejalah dari pasien menunjukkan tanda-tanda terjangkit Covid-19 yakni bersuhu badan tinggi, batuk serta sesak nafas langsung merujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.
Baca juga:Â Pemakaman Jenasah Pasien Positif Corona di Tamalate Tak Ada Penolakan
Sore harinya pasien 05 bersama keluarganya bertolak ke RSAS untuk mendapat penanganan.
Setelah dilakukan penanganan sesaui protokol kesehatan. Malam harinya, petugas Covid-19 di RSAS melakukan rapid test terhadap pasien. Hasilnya, pasien positif rapid Covid-19.
Keesokan harinya pada tanggal 14 April 2020, petugas Covid-19 RSAS menjemput istri serta anaknya yang sempat melakukan kontak. Hal ini dijaga agar rantai penularan bisa segera terputus.
Sebab di saat itu pula, anak dari pasien 05 sempat mengalami demam. Suhu badannya tinggi. Sementara istrinya tidak menunjukkan gejalah. Keduanya dibawa ke RSAS untuk dilakukan rapid test. Hasilnya negatif.
Namun petugas tidak ingin kecolongan. Keduanya tetap diambil sampel untuk dilakukan swab test di laboratorium Makassar bersamaan dengan pengambilan swab test dari pasien 05.
Enam hari setelah pengambilan sampel tersebut, Balai Besar Laboratorium Makassar mengeluarkan hasil. Dimana pasien 05 bersama istrinya positif terjangkit Covid-19. Sementara anak mereka negatif.
Namun pagi tadi ketika, juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi mengkonfirmasi bahwa pasien 05 pagi tadi meninggal dunia.
“Innalillahi wainna Ilaihi Rojiun. Bersamaan dengan penyampaian hasil hari ini. Kami menyampaikan bahwa pagi ini pasien 05 telah meninggal dunia,” ucap dr. Triyanto Bialangi.
Pasien 05 meninggal bukan hanya dengan penyakit Covid-19 semata. Namun ada penyakit penyertalainnya, serta umur yang sangat beresiko bagi setiap orang yang terjangkit Covid-19.
“Untuk pemakaman jenazah, kita sangat tegas untuk menggunakan protokol kesehatan. Seluruhnya diurus oleh petugas yang menangani Covid-19. Dari pemulasaran, hingga penguburan. Tidak boleh banyak orang berkumpul. Dan keluarga dilarang untuk menyentuh jasad jenazah,” tegas Triyanto.
Baca juga:Â Pasien Positif Covid-19 Gorontalo: Ketiganya Warga Dungingi, 2 Laki-laki, 1 Perempuan
Sejauh ini satu pasien positif Covid-19 dikonfirmasi meninggal dunia. Meski demikian petugas di rumah sakit, tetap berupaya keras agar pasien-pasien Covid-19 ditangani dengan baik, hingga mereka sembuh. (andi/gopos)