GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Menjelang akhir jabatan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim, berbagai keberhasilan pembangunan telah ditorehkan oleh pasangan yang dikenal dengan slogan “Nyata Karya Rusli-Idris” (NKRI) ini, dalam kurun 10 tahun sejak periode pertama pada tahun 2012 silam.
Di sektor ekonomi, meski sempat terpuruk dan mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19, ekonomi Gorontao di akhir tahun 2021 tumbuh positif sebesar 2,41 persen. Atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat minus 0,02 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut memberi dampak pada menurunnya angka penduduk miskin, yang berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 berada pada angka 15,41 persen. Atau turun 0,18 persen dibanding tahun 2020.
“Selama lima tahun terkahir, kemiskinan berhasil diturunkan hingga 1,73 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari strategi kebijakan dan keberpihakan pemerintah, melalui program penanggulangan kemiskinan lintas sektor,” ungkap Wagub Idris Rahim pada dialog media yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika Provinsi Gorontalo di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Selasa (19/4/2022).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga berhasil ditingkatkan ke angkat 69 persen di tahun 2021. Realisasi investasi hingga tahun 2021, tercatat sebesar Rp11,85 triliun. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,01 persen, atau terendah secara nasional.
Pemerintahan NKRI juga berhasil mencapai keberhasilan sektoral lainnya. Di antaranya di sektor pendidikan, dengan meningkatnya rata-rata sekolah menjadi 7,5. Di sektor kesehatan, prevalensi stunting turun menjadi 29 persen. Dari sebelumnya tercatat sebesar 39,4 persen. Serta angka usia harapan hidup pada tahun 2021 menjadi 68,19 tahun.
Di sektor infrastruktur, selama tahun 2017 hingga 2021, total panjang jalan yang dibangun dan ditingkatkan sepanjang 40,96 kilometer pada ruas jalan provinsi. Dan 24,12 kilometer pada jalan strategis provinsi.
Sementara capain di sektor pertanian dan perikanan ditandai dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani sebesar 102,76 dari sebelumnya 99,43. Dan Nilai Tukar Nelayan meningkat menjadi 96,73.
“Capaian ini merupakan keberhasilan kolektif. Kami telah berupaya bekerja maksimal. Tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan bersama, untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bersama kami selama 10 tahun terakhir, untuk mengawal dan turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan program pembangunan,” tandas Idris. (Adm-01/Adv/Gopos)