GOPOS.ID, BLITAR – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar, Haris Susianto mengatakan bahwa tujuan yang paling banyak diminati transmigran Kabupaten Blitar ada dua provinsi. Yakni Kalimantan Utara (Kaltara) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurutnya transmigrasi merupakan langkah konkret dan nyata pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jika dulu transmigrasi dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk. Namun sekarang untuk merubah status sosial masyarakat atau keluarga supaya lebih baik.
“Belakangan ini kami tidak bisa memfasilitasi keberangkatan transmigrasi. Karena masih adanya pandemi Covid-19, yang sampai hari ini tidak tahu kapan berakhirnya,” ucap Haris kepada gopos, dikantornya Jalan Imam Bonjol Kota Blitar, Senin (26/10/2020).
Selanjutnya Haris menjelaskan, sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 2014, transmigrasi merupakan urusan pemerintah pusat.
Pemerintah provinsi, kabupaten atau kota tinggal memfasilitasinya, dengan catatan minat dari masyarakat terkait transmigrasi masih tinggi.
“Minat ini pengertianya adalah mereka yang benar-benar mempunyai komitmen dan kesungguhan bertransmigrasi untuk mengembangkan kesejahteraan keluargnya,” paparnya.
Haris menyebutkan, untuk tahun 2020 ini, seharusnya pihak Disnaker Kabupaten Blitar dapat memberangkatkan transmigran sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK).
Dikarenakan adanya bencana nonalam pandemi COVID-19, mereka para transmigran tidak kita berangkatkan. “Semoga di pada tahun 2021 mereka akan kita berangkatkan,” tuturnya
Sedangkan persyaratan yakni, Warga Negara Indonesia (WNI), sudah berkeluarga, berbadan sehat, usia maksimal 50 Tahun, fotocopy dokumen KTP dan KK fotocopy Surat Nikah, dan pas foto suami Istri ukuran 3×4 cm sebanyak enam lembar.
“Bagi perorangan maunpun kelompok masyarakat yang sudah memenuhi kategori syarat tersebut, maka para calon transmigran mengisi formulir pendaftaran, lalu peminat mendaftarkan diri di Kantor Dinas Tenaga Kerja, untuk kemudian nantinya akan dilakukan pendataan dan dipersiapkan untuk diinterview,” pungkasnya.(adv/kmf/ari)