Di hari kedua Ramadan 1440 Hijriyah. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Pesantren Hubulo, Desa Kramat, Kecamatan Tapa, Bone Bolango. Selasa (7/5/2019), K.H Abd. Rozik, tokoh perintis Pesantren Hubulo tutup usia.
Muhajir Matulu dan Julianur Razaq, Kota Gorontalo
Sinar matahari mulai terasa agak menyengat ketika waktu menunjukkan pukul 10.00 wita. Udara Kota Gorontalo yang tadinya sejuk terasa menghangat. Lalu lalang kendaraan memadati setiap poros jalan.
Di tengah hiruk pikuk kesibukan menjalankan hari kedua Ramadan 1440 Hijriyah/Selasa (7/5/2019), sebuah pesan WhatsApp masuk ke handphone gopos.id. Isinya berupa kabar duka.
“Innalillahi Wainnailaihirojiun. Telah meninggal dunia, guru, orang tua dan pengasuh kita K.H Abd.Rozik ketika adzan subuh 2 Ramadan 1440 H di Cirebo.”.
Sempat tak percaya sesaat setelah pesan WhatsApp tersebut masuk. Sebab, sekitar seminggu lalu gopos.id masih sempat bersua dengan K.H Abd. Rozik. Ketika pelaksanaan Haflatul Wada Angkatan XXVI Pesantren Hubulo, Ahad (28/4/2019). Senyum ceria menghiasi wajahnya tatkala mengenakan Gordon kelulusan bagi santri kelas 6 TMI Pesantren Hubulo.
Di kalangan keluarga besar Pesantren Hubulo, sosok K.H Abd.Rozik sangat dihormati sekaligus menjadi panutan. Setiap kali bertemu, para santri senantiasa memberi takzim. Tak terkecuali para alumni yang selalu tunduk dan mencium tangannya kala bersalaman.
Sikap para santri maupun alumni tersebut tak lepas dari sosok dan kepribadian yang ditunjukkan K.H.Abd. Rozik. Dalam keseharian, pria berkulit sawo matang itu dikenal lembut, ramah serta penyayang. Bahkan tak sedikit di kalangan santri menganggap layaknya orang tua (ayah). Sehingga di kalangan santri Pesantren Hubulo memanggilnya Abi Rozik.
“Waktu saya masuk pesantren, beliau adalah pimpinan pesantren di masa itu. Sebagai santri baru, saya terkesan dengan beliau,” ujar Asriyati Nadjamuddin salah seorang alumni Pesantren Hubulo mengenang sosok Abi Rozik.
Hal yang berkesan bagi Asriyati adalah kesederhanaan dan keramahan K.H Abd.Rozik.
“Beliau saat itu adalah pimpinan tinggi di Pesantren. Tetapi santri mudah mengakses beliau,” kata santriwati Hubulo angkatan V itu.
Baca juga : Pesantren Hubulo Kembali Cetak Generasi Unggul
Di kalangan para guru, K.H Abd.Rozik juga dikenal santun dan ramah. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala MTs Hubulo Dra.Hj Hadidjah Suleman ketika dihubungi gopos.id.
Menurut Hadidjah, sosok Abi Rozik sangat dicintai oleh keluarga besar Pesantren Hubulo. Tidak hanya para santri tetapi segenap guru dan staf Pesantren Hubulo.
“Beliau orangnya ramah dan lembut,” kata Hadidjah.
Di kalangan para guru, kenang Hadidjah, K.H Abd.Rozik senantiasa menekanan untuk mendidik menggunakan hati. Proses pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak didik tak boleh menerapkan pendekatan kekerasan.
“Beliau selalu menekankan mendidik itu jangan dengan kekerasan. Jangankan memukul, bersuara keras saja beliau selalu menekankan agar tak dilakukan,” ungkap Hadidjah.
“Apabila ada anak yang bandel dan telah ditegur sekali tetapi tak berubah, maka menurut beliau (K.H Abd.Rozik) mungkin penyampaiannya kita ke anak-anak yang tak mengena,” sambung Hadidjah menerangkan.
Di sisi lain, Hadidjah mengakui bila K.H Abd.Rozik adalah sosok yang tekun beribadah. Meski kesehariannya harus menggunakan kursi roda, K.H Abd.Rozik tak pernah meninggalkan salat berjamaah.
“Beliau tak pernah meninggalkan salat berjamaah,” tandas Hadidjah.
Sementara itu informasi lain yang diperoleh gopos.id, sebelum kembali ke kampung halaman dua hari menjelang Ramadan, K.H Abd.Rozik sempat berdialog dengan beberapa santri. Pada kesempatan itu, Abi Rozik menyampaikan permohonan maaf bila selama ini ada kesalahan yang dibuatnya. Ia menyampaikan itu karena menurutnya, ajal setiap manusia bisa datang setiap saat.
K.H Abd.Rozik merupakan tokoh perintis Pesantren Hubulo. Kala itu, K.H Abd.Rozik mendapat kepercayaan untuk memimpin Pesantren Hubulo pada 1987. Lebih kurang 11 tahun berada di Pesantren Hubulo, pada 1998 K.H Abd.Rozik kembali ke Jakarta. Beberapa tahun di Jakarta, K.H Abd.Rozik kembali lagi ke Hubulo. Ia pun dipercayakan sebagai Wakil Pimpinan Bidang Pengasuhan pada 2015 hingga 2019.(***)