GOPOS.ID, KWANDANG – Kepergian almarhum Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin menyisakan duka yang sangat mendalam. Bukan hanya keluarga dan kerabat, melainkan hal itu dirasakan oleh masyarakat Gorontalo Utara.
Almarhum dikenal dengan sosok paling baik, santun dan ramah terhadap siapapun yang dijumpainya. Sosok almarhum sangat menjadi panutan bagi setiap orang hingga para pejabat di Provinsi Gorontalo.
Tak heran jika lautan manusia memadati saat mengantarkan almarhum sampai ke pengistirahatan terakhirnya, di perkuburan keluarga, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango.
Kepala Dinas Pendidikan Irwan A Usman, salah satu pejabat yang merupakan orang paling dekat dengan almarhum. Banyak bercerita tentang sosok almarhum, mulai dari kebiasaan almarhum sampai pada sikap mengambil sebuah kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dari cara almarhum memberikan bimbingan, edukasi lebih bersifat humanis yang tidak melihat substansi masalah. Tetapi bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara melakukan pendekatan penuh kelembutan dan kedewasaan sehingga masalah tersebut ada solusinya.
Bahkan menurut dia, kalau dibandingkan dengan figur-figur lain, itulah keunggulan almarhum. Di dalam memberikan keputusan berbagai macam pertimbangan untuk menghasilkan sebuah keputusan dan keputusan itu akan terterima oleh semua pihak. Meski pada mulanya bahwa keputusan itu banyak kontroversi.
Apalagi kelembutan almarhum, ketika menyapa seseorang tidak pernah melihat level dan jabatan. Namun di mata almarhum semua sama. Terlebih keistimewaan almarhum biasa menyapa seseorang dengan cara “menepuk pundak” dan itu sulit dilakukan oleh orang lain.
“Sebetulnya saya ini orang dekat dengan beliau. Bahkan saat saya terbangun dari tidur sangat terasa sekali saya ditinggalkan oleh beliau,” ucap Irwan dengan meneteskan air mata.
Pernah kata Irwan, ketika dirinya mengajukan beberapa pendapat tidak pernah almarhum menolak dan itu adalah kesan yang sangat sulit dia lupakan. Apalagi memberikan Saran pasti diterima, sehingga terkesan dirinya adalah orang terdekat dengan almarhum.
Bahkan sebagai bentuk rasa hormat kepada almarhum. Dirinya bersama PGRI akan mengambil satu hari untuk melaksanakan takziah. Alhamdulillah dari pihak keluarga memberikan peluang untuk takziah hari kelima.
“Bagi saya melupakan sosok figur yang sudah saya anggap sebagai Ayah kandung sendiri, itu sangat sulit,” kata dengan sedih.
Terakhir Irwan menjelaskan mulai mengenal dekat dengan almarhum ketika dia masih menjabat sebagai Kasubag Perencanaan dan almarhum masih menjabat Wakil Bupati di era kepemimpinan Bupati Rusli Habibie 2011.
“Memang di dalam sebuah perjuangan itu, Irwan pernah bersama dengan almarhum masuk dalam komite pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara,”imbuhnya.
Almarhum Indra Yasin meninggal dunia di kediaman pribadinya di Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Kamis (3/3/2022) pada pukul 04.30 Wita.
Ia meninggalkan seorang Istri bernama Hj. Reni Hiola dan ketiga Anaknya bernama Serlin Yasin, Sriyanti Yasin dan Rasmin Yasin.(isno/gopos)