Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah di Gorontalo bersama jajaran TNI, Polri dalam meningkatkan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes). Salah satunya melakukan tes cepat (rapid test) antigen bagi warga yang tak memakai masker. Bagi yang positif akan langsung dikarantina. Sementara bila negatif dan belum vaksinasi maka akan diarahkan untuk vaksinasi.
Suasana Pasar Pilolodaa di Kelurahan Pilolodaa, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo begitu ramai, Selasa (3/8/2021). Para pedagang kaki lima tumpah ruah. Tidak hanya di dalam lokasi pasar, para pedagang yang menawarkan aneka rupa dagangan itu ikut ikut berjejer di tepi jalan Usman Isa hingga Jl. Raja Eyato.
Lalu lalang warga yang datang untuk memenuhi kebutuhan hidup tak kalah padat. Para warga yang didominasi kaum hawa itu hilir mudik sambil menenteng barang belanjaan. Di tengah padatnya aktivitas warga dan penjual bertransaksi, sejumlah personel Kepolisian, TNI, maupun Satpol PP tak henti-hentinya menyambangi pedagang maupun pembeli. Dengan isyarat tangan di depan wajah, para personel itu mengingatkan kepada pedagang maupun pembeli agar senantiasa menggunakan masker dengan baik dan benar.
Sementara itu di ujung Pasar Pilolodaa, berdiri sebuah tenda. Di depannya terpampang papan yang bertuliskan Posko PPKM Pilolodaa. Selain personel TNI, Polri, dan Satpol PP, di tempat itu ada pula beberapa perempuan mengenakan rompi bertuliskan Tim Kesehatan Puskesmas Pilolodaa. Mereka tampak mengatur sejumlah peralatan yang berhubungan dengan tes antigen Covid-19.
Beberapa saat kemudian, salah seorang warga dibawa petugas gabungan ke posko PPKM. Pemuda yang mengenakan jaket kotak-kotak berwarna biru hitam itu dibawa petugas lantaran tak menggunakan masker. Setibanya di Posko PPKM, ia didata lalu kemudian dilakukan tes antigen. Sambil menunggu hasil, pemuda yang sehari-harinya mengemudikan bentor tersebut, mendapat arahan dari petugas Posko PPKM. Ia diingatkan agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Seluruh RS di Gorontalo Siap Tampung Pasien Covid-19
Selang 15 menit kemudian hasil tes antigen menunjukkan reaktif. Hasil itu membuat Petugas Posko PPKM Pilolodaa langsung berkoordinasi dengan Satgas Covid-19. Sementara warga yang hasil tes antigen-nya reaktif tampak agak khawatir mengetahui dirinya harus menjalani isolasi. Namun perasaan nervous yang melanda warga asal Kelurahan Pilolodaa, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo itu berangsur-angsur mereda setelah mendapat penjelasan dari tim medis di Posko PPKM. Dengan tenang ia pun mengikuti arahan petugas dan lalu dibawa menggunakan mobil ambulans menuju Puskesmas Pilolodaa untuk persiapan menjalani isolasi. Bersamaan dengan itu tim satgas Covid-19 Kota Gorontalo ikut bersiap melakukan tracing (penulusuran) terhadap anggota keluarga dari warga tersebut.
Pelaksanaan rapid tes antigen bagi warga yang tak menggunakan masker ini merupakan salah satu bagian dari upaya Pemprov maupun Pemkot Gorontalo, dalam meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Selain itu untuk melakukan tracking dan treatment bagi warga yang terindikasi terpapar Covid-19.
Sedikitnya ada lima warga yang tak memakai masker yang dilakukan rapid tes antigen di Posko PPKM. Mayoritas di antara mereka sempat diliputi perasaan gugup saat harus menjalani tes antigen. Namun sebagai konsekuensi atas ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan, mereka akhirnya rela harus menjalani tes antigen.
“Tadi rencananya hanya mau ke pasar sebentar. Jadi tak sempat pakai masker,” ujar Arman salah seorang warga.
“Alhamdulillah hasil tes negatif. Ini menjadi pelajaran bagi saya untuk selalu memakai masker saat di luar rumah,” imbuhnya.
Sementara itu warga yang hasil tesnya negatif dilakukan penelusuran apakah sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Bagi yang belum langsung diarahkan agar mengikuti vaksinasi.
“Vaksinasi dapat dilakukan di Puskesmas terdekat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Mohammad Kasim, yang turut memantau rapid tes antigen di Posko PPKM.
Menurut Mohammad Kasim, warga yang reaktif tes antigen akan dilanjutkan dengan tes PCR. Sembari menunggu hasil swab tes PCR, yang bersangkutan akan menjalani isolasi.
“Mereka yang hasilnya negatif dan belum divaksin, kita anjurkan divaksin. Dan mereka dicatat dan akan dikawal oleh pemerintah kelurahan maupun puskesmas setempat,” kata Mohammad Kasim.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Cek Penerapan Prokes di Pasar Pilolodaa, Kota Gorontalo
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menegaskan pelaksanaan tes antigen bagi warga tak menggunakan masker akan dilakukan di pusat-pusat aktivitas masyarakat. Di samping membangun kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap prokes, langkah itu dilakukan untuk meningkatkan tracing dalam rangka memutus mata rantai penularan covid-19.
“Di pasar-pasar, dan tempat-tempat umum akan kita lakukan seperti ini. Bagi yang reaktif maka kita akan isolasi, dan melakukan tracing siapa saja yang memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan,” tutur Rusli Habibie yang memantau penerapan prokes di Pasar Pilolodaa.
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. Menurutnya, Pemerintah Kota Gorontalo terus berupaya menekan tingkat penularan dan penyebaran Covid-19. Sebab beberapa hari terakhir pasien yang dirawat di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo mengalami peningkatan. Jumlah pasien yang dirawat hampir memenuhi dari kapasitas yang ada.
“Untuk penanganan pasien di RSAS, kami sudah menambah satu unit gedung lagi yang memiliki 90-100 tempat tidur. Sehingga tingkat keterisian tempat tidur menurun. Dari sebelumnya sekitar 80-an persen, saat ini sudah menurun menjadi sekitar 40-an persen,” tutur Marten Taha.
Pelaksanaan tes antigen akan terus dimassifkan oleh Pemkot Gorontalo. Lokasi-lokasi seperti pasar, kegiatan masyarakat, maupun pusat perbelanjaan (mall) menjadi prioritas dalam penelusuran Covid-19 melalui tes antigen.
“Alhamdulillah dalam tiga hari terakhir, kasus Covid-19 di Kota Gorontalo menurun,” kata Marten Taha.(hasan/gopos)