GOPOS.ID, GORONTALO – Kejadian kekerasan terhadap anak dalam keluarga yang terus berulang di Provinsi Gorontalo. Hal ini lantas mendapat perhatian serius dari Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah.
Menurut Idah yang juga ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Gorontalo, seharusnya keluarga menjadi pelindung bukannya malah menjadi bagian dari pelaku kekerasan dalam anggota keluarga.
“Seharusnya orang dewasa itu melindungi anak-anak dalam rumah, tapi ini malah menjadikannya korban”, kata Idah saat mengunjungi seorang anak korban kekerasan seksual di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, Jumat (10/1/2020).
Idah selalu menyuarakan pentingnya edukasi dan pengawasan terhadap anak-anak baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu pada setiap kesempatan berkegiatan dimana saja, ia juga memberikan himbauan agar perlunya edukasi kepada keluarga tentang kekerasan seksual.
“Pemerintah tidak henti-hentinya dan lebih gencar untuk melakukan edukasi seksual, apalagi kita kental dengan adat-istiadat”, jelas Idah yang saat ini menjabat anggota DPR RI Komisi VIII yang salah satu ruang lingkupnya terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Baca juga: Idah Ajari Mahasiswa Manfaatkan Barang Bekas Jadi Kerajinan Tangan
Sesuai data dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial Provinsi Gorontalo terdapat 176 kasus kekerasan terhadap anak dan 177 korban kekerasan terhadap anak dari semester 1 hingga semester 2 tahun 2019. Kekerasan tersebut berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, trafficking, penelantaran, dan lainnya.
Kunjungan Ketua TP. PKK. Provinsi Gorontalo didampingi oleh Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan sejumlah staf Dinas Sosial. (rls/muhajir/gopos)