GOPOS.ID, GORONTALO – Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah, berencana mendirikan Cafe Bisu. Rencana itu didasari oleh niat Idah Syahidah untuk menunjang para penyandang disabilitas tunarungu.
Rencana pendirian cafe bisu disampaikan Idah Syahidah saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Exclusive Sharing Ekonomi dan Hukum, Gerakan Populer Generasi Milenial, di Hotel Damhil, Jumat (31/1/2020) malam.
Dalam acara ini, dirinya mengungkapkan bahwa terpikirkan untuk membuatkan membuat cafe bisu. karena cafe-cafe yang ada di Gorontalo ini, merupakan cafe orang-orang normal semua. Sehingga, dengan mendirikan sebuah cafe bisu, berarti akan banyak masyarakat yang mendukung mereka yang berkebutuhan khusus ini.
Menurutnya, masyarakat juga harus menyesuaikan diri dengan bahasa isyarat. Apalagi sekarang ada hari bahasa isyarat yang sudah diakui oleh pemerintah.
“Dengan adanya cafe bisu, kita yang normal juga bisa belajar sekalian di situ. Kedepan saya akan memasang cara-cara belajar, akan ada simbol-simbol yang mengilustrasikan mengenai bahasa isyarat,” ungkapnya, saat diwawancarai, Jumat (31/1).
Baca juga: Idah Salurkan Bantuan bagi Korban Kebakaran di Bongomeme
Ini adalah yang baik, agar mereka juga tidak minder dengan kemampuan yang dimiliki. Berusaha berwirausaha dan berbisnis juga mampu dilakukan karena, mereka juga orang-orang cerdas, hanya karena punya kekurangan. Namun, kesempatan harus tetap diberikan.
“Pada acara malam hari ini dihadiri oleh adik-adik dari komunitas disabilitas tunarungu di mana mereka juga diberikan kesempatan agar mereka bisa mampu berdaya dan mandiri, juga malam ini dijadikan sebagai wadah di mana mereka menimba ilmu sebanyak-banyaknya malam ini tentang bagaimana memulai usaha dan bisnis,” tambahnya.
Terakhir Idah berharap agar Pemuda sebagai generasi milenial jangan mudah putus asa, tetap semangat tetap, memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, tentunya juga dengan pendidikan karakter. Karakter ini harus diperbaiki, meskipun milenial, tapu menghargai orang yuda dan menjaga sopan santun, harusnya selalu dikedepankan.
“Walaupun mereka milenial, saya harapkan juga tetap menghargai orang tua menghormati yang tua, menyayangi yang lebih muda. Mereka harus tahu etika-etika bagaimana menghargai orang yang lebih tua. Harapannya semangat bahagia itu harus ada di dalam dirinya untuk sebuah kemajuan,” tutupnya. (Aldy/gopos)