GOPOS.ID, GORONTALO – Anggota DPR RI, Idah Syahidah, menaruh perhatian besar terhadap permasalahan sosial yang melibatkan anak-anak. Tidak hanya anak-anak yang menjadi korban, tetapi perhatian khusus turut diberikan kepada anak-anak yang bermasalah hukum.
Salah satu bentuk perhatian Idah Syahidah tersebut berupa pendirian Yasan Dharma Bakti Umi Syahidah. Yayasan yang menaungi rumah singgah Ummu Syahidah. Rumah singgah tersebut diperuntukkan sebagai tempat tinggal sementara bagi para penyandang masalah sosial. Meliputi gelandangan pengemis (gepeng), anak terlantar hingga anak yang bermasalah dengan hukum.
Selain itu, rumah singgah Umi Syahidah turut mendampingi dan memfasilitasi para anak-anak penyandang masalah sosial, ataupun yang bermasalah hukum. Seperti pendampingan serta pemberdayaan melalui pelatihan ketrampilan.
Baca juga: NOU-UTI Provinsi Gorontalo Tanam 300 Bibit Pohon
Anggota DPR RI, Idah Syahidah, mengemukakan pada dasarnya anak yang bermasalah dengan hukum adalah anak bangsa yang harus diselamatkan. Selama ini penangangan terhadap permasalahan hukum yang melibatkan anak-anak, hanya pada sisi korban saja.
“Oleh karena itu, Yayasan Dharma Bakti Ummu Syahidah mendirikan rumah singgah dalam rangka turut memberikan perhatian bagi anak-anak yang bermasalah hukum,” ujar Idah Syahidah.
Menurut Idah Syahidah, cakupan pelayanan rumah singgah Ummu Syahidah akan diperluas. Di samping anak-anak bermasalah hukum, rumah singgah Umi Syahidah juga turut memberikan pelayanan terhadap anak-anak korban disabilitas.
“Para anak-anak ini turut kita berikan pelatihan. Ada pelatihannya di Palu selama tiga bulan. Apabila mereka tak mau di Palu, bisa dilakukan di sini. Setelah pelatihan, mereka selanjutnya diberi modal untuk berusaha,” tutur Idah Syahidah.
Lebih lanjut Idah Syahidah mengakui bila dukungan anggaran untuk penanganan penyandang masalah sosial sangat minim. Bahkan dalam penanganan kasus-kasus tertentu, Idah Syahidah tak jarang mengeluarkan biaya pribadi.
“Untuk itu kebetulan saya di Komisi VIII, dalam rapat kerja bersama Kementerian Sosial, permasalahan-permasalahan ini akan saya sampaikan,” ujar Istri Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie itu.
Terpisah, Pengelola rumah singgah Ummu Syahidah, Adnan Junaidin Nur, mengatakan hampir semua rehabilitasi sosial (resos) ditampung di rumah singgah. Adnan mengaku sangat terbantu atas dukungan Pemprov Gorontalo, khususnya Dinas Sosial, dalam menopang operasional dan keberadaan rumah singgah Ummu Syahidah.
“Anak-anak yang kita tampung di sini kita bantu dan fasilitasi sesuai keahlian yang ada. Bila ia usia sekola, kita upayakan ia berada di sekolah,” ujarnya.(adm-02/gopos)